Apa sajakah unsur-unsur yang membangun manusia dan apakah yang dimaksud dengan hahekat manusia dan mengapa manusia dikaitkan dengan kebudayaan?
Unsur-unsur yang membangun manusia ada dua pandangan, yaitu :
1. Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :
a. Jasad, yaitu badan kasar manusia yang tampak pada luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
b. Hayat, yaitu mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
c. Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d. Nafs, dalam pengertian diri, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsure, yaitu :
a. Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak Nampak.
b. Ego, yang merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c. Superego, yang merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, munculnya kira-kira pada usia lima tahun.
Yang dimaksud dengan hahekat manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh. Mahluk Tuhan yang paling sempurna dari pada muhluk lainnya. Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi, dan Mahluk Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Manusia dikaitkan dengan kebudayaan karena secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Manusia mencitakan kebudayaan dan setelah kebudayan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemampuan manusia yang membuatnya.
Manusia dan kebudayaan oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan. Analisa terhadap keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih cermat.
resensi : buku “ilmu budaya dasar”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar