Senin, 20 Januari 2014

Jika Aku Menjadi ...



Ini merupakan tugas ketiga dari mata kuliah Etika Profesi Akuntansi (Softskill) yang sebelumnya sudah di upload terlebih dahulu, yang merupakan tugas perkelompok. Sedangkan pada tugas ketiga ini adalah tugas individu untuk mahasiswa dan mahasiswi yang telah di berikan oleh dosen untuk melengkapi tugas pada semester ini.
Tugas ini sebagian kecil dari impian atau cita-cita yang diutarakan pada penulisan di blog ini yang akan dilakukan jika aku menjadi seorang Konsultan SIA/SIM yang tidak melanggar dari aturan-aturan etika profesi akuntasi.
Pada dasarnya tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat 4 kebutuhan dasar yang harus terpenuhi :
1.      Kredibilitas. Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi;
2.      Profesionalisme. Diperluikan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai Jasa Akuntan sebagai profesional di bidang akuntansi;
3.      Kualitas Jasa. Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan dengan standar kinerja tinggi;
4.      Kepercayaan. Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika profesioanal yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.
Aturan Etika yang harus dipatuhi sebagai berikut:
1.       Independensi, Integritas, Obyektivitas;
2.       Standar Umum dan Prinsip Akuntansi;
3.      Tanggung Jawab kepada Klien;
4.      Tanggung jawab kepada Rekan;
5.       Tanggung jawab dan Praktik Lainnya.

Jika aku menjadi Konsultan SIA/SIM diwaktu yang akan mendatang, saya akan berpegang teguh pada aturan-aturan yang berlaku dibidang konsultan yang harus indepensi, obyektif, integritas, bertanggung jawab kepada klien, rekan, dan sebagainya yang saling berhubungan.
Saya sebagai konsultan SIA/SIM bertanggung jawab atas hasil opini saya yang akan diberikan kepada klien dan harus transparansi tentang apapun yang berhubungan. Seiring berjalannya pekerjaan ini ada saatnya para perusahaan yang menginginkan berbuat curang atas pelaporannya, maka saat itu saya akan menolak penawaran yang seperti itu karena penawaran yang di berikan berlawanaan dengan aturan yang ada.
 Jadi jika saya menjadi konsultan SIA/SIM saya akan menjalankan dan melaksanakan tugas-tugas yang ada sesuai dengan ketentuan etika profesi akuntansi dan berusaha agar tidak mengecewakan klien dan bertahan dari tekanan global atu persaingan yang tidak sehat.

Kasus WorldCom

Disusun Oleh:
Nur Syahraini              (25210149)
Nurdiani Sabila           (25210157)
Putri Dewi Mentari     (25210444)
Rahma Sari                (29210157)
Rahayu Ningsih S.      (25210548)
Reni Rulistiani A.        (25210750)
Reza Mahendra          (25210805)
Rizky Arief R.             (26210165)


Worldcom yang merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Amerika mengumumkan bahwa mereka telah menggelumbungkan arus kas sebanyak $ 3.8 M pada tanggal 25 Juni 2002. Yang menjadi pukulan besar bagi kredibilitas pasar modal dan tata kelola perusahaan.
Pelanggaran yang dilakukan oleh Manajemen Puncak WorldCom sebegai berikut:
o   Penggelembungan tersebut terjadi karena adanya praktik akuntansi yang keliru dan manipulasi laporan keuangan oleh pihak manajemen puncak perusahaan;
o   Praktik akuntansi yang keliru ini dapat terealisasi karena dibantu oleh eksternal Arthur Andersen dan staf akuntansi perusahaan tersebut;
o   Selain praktik akuntansi yang keliru, CEO WorldCom juga menggunakan uang pereusahaan untuk kepentingan pribadi.
Hukuman yang di dapat oleh Bernie Ebbers dan Scott Sullivan masing-masing didakwa di sembilan tuduhan:
1.      Satu Dakwaan Konspirasi;
2.      Satu Dakwaan Kecurangan Sekuritas;
3.      Tujuh Dakwaan Temuan Pengaturan Palsu.

1.      Manajemen Worldcom menggelembungkan angka pada periode berjalan dengan cara:
·         Biaya jaringan yang telah dibayarkan pihak worldcom kepada pihak ketiga dipertanggungjawabkan dengan tidak benar. Dimana biaya jaringan yang seharusnya dibebankan dalam laporan laba rugi, oleh perusahaan dibebankan ke rekening modal. Hal ini mengakibatkan laba periode berjalan menjadi lebih besar dari laba yang sebenarnya didapat oleh perusahaan. Dengan cara ini worldcom mampu meningkatkan keuntungannya hingga $ 3.85 M
·         Dana cadangan untuk beberapa biaya operasional dinaikkan oleh perusahaan. Dana cadangan yang sudah terbentuk, nantinya akan dikurangi secara tidak benar oleh perusahaan untuk memanipulasi jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan pada periode berjalan. Dengan praktik ini, Worldcom berhasil memanipulasi keuntungannya sebesar $ 2 M.

2.      Arthur Andersen menyetujui tindakan manipulasi karena :
·         Tidak adanya integritas dalam praktik audit Arthur Andersen, sehingga kecurangan yang dilakukan tidak diungkapkan dalam opini auditor.
·         Adanya hubungan antara AA dengan Sullivan dan Myers yang merupakan pekerja di KAP AA sebelum bergabung dengan WorldCom.

3.      Cara Dewan Direksi Worldcom mencegah manipulasi yang dilakukan oleh manajemen :
·         Dewan Direksi harus  membentuk komite audit yang sepenuhnya memenuhi asas integritas dan independensi. Hal ini agar pengukuran dan pengungkapan atas LK worldcom dilakukan dengan benar sehingga tidak ada informasi yang ditutupi.
·         Dewan direksi harus yakin bahwa Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) perusahaan telah dengan baik mengendalikan sistem manajemen worldcom sehingga tidak terjadi kecurangan oleh pihak manajemen dalam perusahaan.
·         Menciptakan budaya yang sehat, terbuka dan taat terhadap corporate governance dan corporate responbility agar perusahaan tidak melakukan kegiatan yang melanggar etika.
·         Transparansi dari pihak manajemen baik kepada auditor eksternal maupun internal.

4.      Alasan para akuntan WorldCom mau diajak bekerja sama  dalam memanipulasi laporan keuangan adalah:
·         Money :  Adanya iming-iming uang dan bonus yang besar bagi para akuntan jika mereka mau bekerja sama dengan pihak manajemen untuk memanipulasi laporan keuangan.
·         Pressure: Adanya tekanan dari atasan untuk memanipulasi laporan kaunagan. Yangmana jika tidak dituruti akan mengakibatkan para akuntan dipecat.
·         Culture: Budaya perusahaan, yang menghalalkan segala cara untuk dapat memperoleh penghasilan, agar perusahaan tetap terlihat baik dimata publik dan harga saham perusahaan tidak turun drastis.
·         Internal Control: Lemahnya pengendalian internal perusahaan, sehingga tindakan manipulasi dan kecurangan dapat terjadi dalam perusahaan.
·         Chance : Adanya kesempatan untuk memanipulasi LK worldcom, dimana dalam hal ini semua pihak dari manajemen puncak hingga staf akuntansi dapat diajak bekerja sama untuk memanipulasi LK perusahaan.
·         Etika : Kurangnya etika profesi akuntansi, para akuntan yang bekerja di worldcom tidak berpegang teguh pada etika profesi akuntansi ataupun GAAP, sehingga mereka bersedia untuk melakukan tindakan yang melanggar kegiatan kode etik profesi akuntansi.

5.      Dewan direksi menyetujui pemberian pinjaman dana lebih dari $408 juta kepada Ketua (J.Ebbers)  dan CEO karena :
·         Dengan tujuan untuk membeli saham worldcom ataupun untuk margin calls. Nmaun, kenyataannya uang pribadi tersebut digunakan CEO worldcom untuk kepentingan pribadinya sendiri.

6.      Bagaimana dewan memastikan bahwa whistle blower akan berani maju untuk memberitahukan mereka tentang kegiatan yang dipertanyakan atau meragukan?
·         Dewan direksi harus memastikan bahwa whistle blower akan berada pada kondisi yang aman walaupun mereka telah membocorkan kejahatan pihak internal perusahaan.

Where Were The Accountant?


Disusun Oleh:
Nur Syahraini              (25210149)
Nurdiani Sabila           (25210157)
Putri Dewi Mentari     (25210444)
Rahma Sari                (29210157)
Rahayu Ningsih S.      (25210548)
Reni Rulistiani A.        (25210750)
Reza Mahendra          (25210805)
Rizky Arief R.             (26210165)


Dilihat dari kasus Where Were The Accountant diketahui bahwa Norm masih merasa bimbang untuk menjadi seorang akuntan setelah lulus dari universitas. Ini disebabkan karena banyaknya kasus yang melibatkan seorang akuntan yang dia baca dalam berbagai artikel dan jurnal akuntansi. Permasalahan akuntansi itu adalah:
1.      Kasus kantor S & L saat krisis
Ø  Write-off penghapuan kredit yang dijual selama masa pinjaman pada saat kerugian itu terjadi
Ø  Bantuan dari pemerintah yaitu dengan menerbitkan sertifikat net worth dihitung sebagai modal bagi S&L
Ø  Penggunaan transaksi yang melibatkan uang dimuka dan arus kas jangka pendek, yang akan meningkatkan laba pada saat ini dan mengorbankan laba pada saat yang akan datang
Ø  Kurangnya ketentuan kerugian karena pemantauan terhadap pinjaman kredit sangat kecil
Ø  Terjadi penghapusan goodwill pada saat penggabungan S&L yang sudah berlangsung selama 40 tahun
Ø  Write dari harta yang dimiliki berdasarkan dari nilai – nilai penilaian
Yang menjadi permasalahan bagi Norm adalah banyak dari praktik-praktik diatas yang tidak sesuai dengan ketentuan akuntansi yang berlaku umum (GAAP), karena para akuntan juga terlibat dalam praktik tersebut. Dimanakah Para Akuntan?
2.      Norm juga prihatin tentang keahlian profesi akuntan dalam hal pengukuran dan pengungkapan. Sebagai contoh, baru – baru ini banyak artikel tentang biaya kesehatan yang dilibatkan oleh merokok, namun disini tidak ada akuntan yang terlibat.
3.      Bagaimana dengan temuan penipuan? Apakah auditor cukup untuk mencegah perilaku penipuan? Kenapa auditor hanya bereaksi terhadap masalah yang ditemukan ketika mereka bisa proaktif? Tidak dapatkah mereka menekankan pentingnya menggunakan kode etik? Mengapa manajemen bersikap proaktif untuk masalah – masalah personil, dan bersikap reaktif untuk masalah penipuan?

Jawaban untuk kasus:
Kasus 1:
Dalam kasus tersebut, banyak praktik akuntansi yang dilanggar oleh para akuntan. Pelanggaran-pelanggaran tersebut dapat terjadi karena:
Ø  Tidak adanya gagasan dan konsep dasar yang baik dari para akuntan tentang praktik akuntansi.
Ø  Kurangnya kemampuan praktis yang baik dari para akuntan dalam menyelesaikan masalah sehingga menimbulkan banyak pelanggaran.
Ø  Tidak adanya pemahaman akan kode etik akuntansi dalam melakukan praktik akuntansi.
Ø  Lingkungan sekitar dan komunitas yang turut mendukung penggunaan praktik akuntansi yang keliru.
Ø  Kebiasaan para akuntan yang terbiasa melakukan praktik akuntansi yang keliru.
Berbagai kesalahan dalam praktik akuntansi tidak hanya terjadi karena kurangnya kode etik dari para akuntan, tetapi juga karena lingkungan dan komunitas yang mendukung ataupun memaksa para akuntan sehingga melakukan praktik akuntansi yang keliru.

Kasus 2:
Akuntan profesional melakukan pengukuran dan pengungkapan Laporan Keuangan. Namun, sebagian besar akuntan yang melakukan pengukuran dan pengungkapan hanya terfokus pada pengukuran dan pengungkapan laporan keuangan tahun berjalan. Para akuntan seringkali lupa untuk melakukan pengukuran dan pengungkapan untuk periode yang akan datang. Tanpa memikirkan pengukuran dan pengungkapan untuk periode selanjutnya.  

Kasus 3:
Sebaiknya anda tetap menjadi akuntan profesional. Seperti yang anda tahu, tugas utama auditor adalah untuk menganalisis kebenaran laporan keuangan yang dilaporkan oleh pihak perusahaan. Apabila timbul kecurigaan atas kebenaran laporan keuangan, tentu saja auditor harus lebih proaktif dan melakukan berbagai pemeriksaan untuk membuktikan kecurigaannya.
Tentu saja anda tidak boleh melupakan adanya risiko audit dalam setiap pemeriksaan yang dilakukan oleh auditor, dimana bisa saja kesalahan laporan audit terjadi karena auditor tidak menemukan adanya salah saji material dalam laporan keuangan. Saya rasa anda harus tetap menjadi seorang akuntan profesional. Tentunya akan ada sanksi bagi para akuntan profesional yang melanggar kode etik profesi akuntansi, baik itu sanksi sosial maupun sanksi hukum.
Saya harap ketika anda menjadi akuntan nanti, anda dapat berpegang teguh pada kode etik akuntansi dan tindak melanggar praktik-praktik akuntansi yang telah ditetapkan. Sehingga kasus-kasus seperti yang anda katakan tidak terjadi lagi.

Entri Populer