Tugas kedua dari
Akuntansi Internasional yang pertama adalah “Sejarah dan Perkembangan Akuntansi
Indonesia dan Akuntansi Internasional” dan yang kedua adalah “Organisasi-organisasi pembuat Standar Akuntansi
dan Audit Internasional”. Akan tetapi penulis membaginya menjadi dua postingan.
Yang pertama telah
dibahas sebelum postingan ini, yang akan dibahas penulis dalam postingan kali ini
adalah “Organisasi-organisasi pembuat Standar Akuntansi dan Audit Internasional”.
Lansung saja baca pembahasan di bawah ini.
Organisasi-organisasi
pembuat :
A.
Standar Akuntansi di negara :
1. Amerika
Serikat
o
Securities
and Exchange Commission (SEC);
o
American
Institute of Certified Public Accountans (AICPA);
o
Financial
Accounting Standards Board (FASB);
o
Governmental
Accounting Standards Board (GASB).
2. Inggris
Pada negara
Inggris, profesi akuntan independen mempunyai pengendalian yang luas atas
standar-standar akuntansi dan berlaku prinsip full disclosure dan transparency
sebagai kebutuhan sentral dari pelaporan keuangan.
Sebagian besar
apa yang terjadi dalam akuntansi di Inggris dimandatkan oleh hukum. Ada dua
sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris, yaitu hukum perusahaan dan
badan profesi akuntansi. Badan-badan akuntansi utama di UK antara lain:
o
The
Institute of Chartered Accountants in England & Wales;
o
The
Institute of Chartered Accountants of Ireland;
o
The
Institute of Chartered Accountants of Scotland;
o
The
Association of Certified Chartered Accountants (ACCA);
o
The
Institute of COST & Management Accountants;
o
The
Chartered Institute of Public Finance & Accountancy.
3. Kawasan
Eropa
Badan pembuat
standar akuntansi di untuk kawasan Eropa ialah IASB (International Accounting Standard Board). Standar yang dibuat oleh
IASB, saat itu (sebelum tahun 1990) belum diminati oleh dunia. Hal ini karena
perkembangan ekonomi Amerika masih dijadikan sebagai patokan perkembangan bisnis
dunia. Produknya adalah IAS yang kemudian bermetamorfosis menjadi IFRS (International Financial Reporting Standard).
4. Jepang
Negara Jepang
bergantung pada pinjaman bank. Penyusunan standar akuntansi di Jepang terutama
merupakan fungsi pemerintah dengan sejumlah input pendukung dari JIPCA (Japanese Institute of Certified Public
Accountants). Pemerintah pusat mengendalikan dengan ketat semua hal yang
terjadi dalam akuntansi di Jepang. Jalur utama penyusunan standar akuntansi di
Jepang di kelola oleh Menteri Keuangan melalui sebuah badan penasehat yang
bernama Business Accounting Deliberation
Council.
5. Jerman
Badan yang
melakukan pekerjaan teknis dan mengeluarkan standar akuntansi yaitu GASB (German Accounting Standards Board). GASB
dibentuk untuk mengembangkan suatu standar Jerman yang sesuai dengan standar
akuntansi internasional. GASB telah mengeluarkan GAS (German Accounting Standards) atau Standar Akuntansi Jerman untuk
permasalahan seperti laporan arus kas, pelaporan segmen, pajak tangguhan, dan
translasi mata uang asing. Namun pada tahun 2003, GASB menerapkan strategi baru
dan menyelaraskan program kerjanya dengan usaha IASB untuk mencapai konverjensi
standar akuntansi secara global. Perubahan ini mengakui ketentuan Unit Eropa
atas IFRS bagi perusahaan emiten pada tahun 2005.
6. Perancis
Dasar utama
aturan akuntansi adalah Hukum Akuntansi 1983 dan Dekrit akuntansi 1983 yang
memuat Plan Compatible General wajib
digunakan oleh seluruh perusahaan. Setiap perusahaan harus memiliki manual
akuntansi. Ciri khusus akuntansi di Perancis adalah terdapatnya dikotomi antara
laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan kelompok yang
dikonsolidasikan. Hukum Perancis memperbolehkan perusahaan Perancis untuk
mengikuti Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards-IFRS). Alasannya,
banyak perusahaan multinasional dari Perancis yang mencatat sahamnya di luar
negeri.
Lima organisasi
utama yang terlibat dalam proses penetapan standard di Perancis:
1. Counseil National de la
Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi Nasional);
2. Comite de la Reglementation
Comptable atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi);
3. Autorite des Marches Financiers
atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan);
4. Ordre des Experts-Comptables
atau OEC (Ikatan Akuntan Publik);
5. Compagnie Nationale des Commisaires
aux Comptes atau CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan
Nasional).
7. Malaysia
Seperti
Indonesia, sistem resmi Malaysia berasal dari Inggris. Seperti yang sudah
diperkirakan, sistem akuntansi ini juga membidik untuk bertemu dengan informasi
yang diperlukan oleh investor. The
Malaysian Institute of Accounting (MIA) telah didirikan dibawah pengawasan
regular perkumpulan profesi akuntan di Malaysia. Tapi, Malaysia
merestrukturisasi sistem akuntansinya pada tahun 1997 dengan Financial Reporting Act, yang dibuat
oleh Fiancial Reporting Foundation
(FRF) atau Badan pelaporan keuangan dan Malaysian
Accounting Standard Board (MASB). FRF mengawasi pekerjaan MASB tetapi tidak
terlibat dalam proses standarnya. MASB adalah badan independen yang di ciptakan
untuk mengembangkan dan mengajukan standar akuntansi di Malaysia.
8. Rusia
Meskipun situasi
ekonomi di Rusia telah meningkat, negara ini berbeda dengan negara transisi
lainnya. Pertama, saham perusahaan baru masih kecil dibandingkan dengan yang lain.
Yang kedua, banyaknya unit prodeksi bergaya soviet lama yang mesih berfungsi
meskipun dalam keadaan merugi. Kemampuan negara ini untuk tumbuh berasal dari
Sumber Daya Alamnya, contohnya minyak dan gas, lebih jauh mereka mendominasi
dengan monopoli lamanya yang tidak berubah.
Dalam Federasi
Rusia, pemerintah mempunyai kontrol tunggal atas akuntansinya. Sebagai hasil
dari latar belakang negara sosialis. Standar akuntansi Rusia diformulasikan
untuk melacak input dan output. Karena itulah standar mencerminkan sedikit
tentang nilai dan laba. Perusahaan di Rusia lebih condong merubah laba untuk
menghindari pajak dan merubah pendapatan agar terlihat lebih menguntungkan bagi
investor.
Umumnya menteri
keuangan Rusia membuat ketetapan akuntansi. tetapi, CBRF yang bertanggung jawab
untuk membuat standar akuntansi dan audit untuk bank dan institusi kredit.
Sebagai tambahan CBRF memonitor mereka dan meneapkan persyaratan modal minimum.
Pada tahun 2002
perdana menteri Rusia mengumumkan bahwa perusahaan Rusia dan bank harus membuat
laporan keuangan yang sesuai dengan IFRS pada aawal tahun 2004. lebih spesifik
lagi semua pernyataan konsolidasi oleh perusahaan dan bank harus disiapkan
dengan IFRS. Laporan keuangan bank individual juga harus disiapkan dengan IFRS
tetapi untuk perusahaan individual harus lanjut menggunakan GAAP Rusia.
9. India
Pada tahun
50-an, lebih dari 50% penduduk India berada dalam kemelaratan. Walau bagaimanapun
India telah meningkatakan taraf ekonomi secara signifikan dalam dekade terakhir
ini. Tidak hanya tingkat kemiskinan yang telah berkurang, tetapi pertumbuhan
ekonomi telah meningkat dan berbagai macam indikator sosial telah meningkat
seperti Harapan hidup dan melek huruf.
Karena yang
diterapkan di India berasal dari inggris, standar akuntansinya memusatkan pada
kebutuhan informasi daripara investor. Pada tahun 1949, ICAI (Institute of Chartered Accountants in India)
dibentuk sebagai organisasi nasional dari akuntan yang telah terdaftar di
India. Kemudian ASB (Accounting Standard
Board) didirikan untuk merumuskan standard akuntansi untuk membantu dewan
ICAI dalam menciptakan dan merubah standar akuntansi di India. ICAI adalah
anggota penuh dari IFAC (International
Federation of Accountants) dan diharapkan untuk memajukan IFRS (International Financial Reporting Standards)
dalam mencapai harmonisasi internasional. Seperti contohnya, ASB memberikan
pertimbangan terhadap IAS (International
Accounting Standards) dan IFRS yang diterbitkan oleh IASB (International Accounting Standard Board)
dan mencoba untuk mengimplementasikannya dalam standar mereka sampai batas yang
memungkinkan, mengingat keadaan di sekitar India.
10. Indonesia
Berdasarkan sejarah,
sistem akuntansi Indonesia didasari oleh sistem akuntansi Belanda sebagai hasil
dari pengaruh Belanda di negeri ini. Tetapi, ikatan antara kedua negara rusak
pada pertengahan tahun 1900. Indonesia berubah mengikuti praktik akuntansi AS.
IAI didirikan pada tahun 1959 untuk membimbing akuntan Indonesia. Pada tahun
1970 IAI membuat kode dan diadopsi oleh prinsip dan dasar akuntansi berdasarkan
GAAP A.S. pada waktu itu. Sistem akuntansi Indonesia berfokus kepada informasi
yang dibutuhkan oleh investor diatas permintaan pemerintah. Pada tahun 1974,
IAI membuat komite standar akuntansi keuangan untuk membuat standar keuangan.
Indonesia telah
membuat perkembangan ekonomi yang bagus pada dekade yang lalu. Tetapi krisis
fiansial asia membuat negara ini menuju ke arah kemiskinan. Sejak krisis,
Indonesia telah melakukan beberapa perubahan sosial dan politik. Yang
menghasilkan perubahan substansial dan merubah drajat kemakmuran sperti sebelum
krisis.
Pada tahun 1994,
komite standar akuntansi keangan direkonstruksi sebagai aturan standar
akuntansi yang lebih independen atas IAI, sekarang DSAK bekerja untuk
mengharmonisasi standar akuntansi indonesia dengan IFRS.
B.
Audit Internasional :
Globalisasi
dunia usaha dan pasar modal telah menumbuhkan minat dan tren yang kuat untuk
mengembangkan standar akuntansi dan audit yang seragam di seluruh dunia. Saat
ini, para wakil dari berbagai negara bekerja bersama dalam proyek penetapan standar
untuk mengoordinasikan standar audit internasional yang baru.
International
Standards on Auditing (ISAs) diterbitkan oleh International
Auditing Practices Committee (IAPC) dari International Federation of Accountants (IFAC). IFAC adalah
organisasi profesi akuntansi sedunia, dengan 163 organisasi anggota di 120
negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta akuntan di seluruh dunia. IAPC
berupaya meningkatkan keseragaman praktik audit dan jasa-jasa terkait di seluruh
dunia dengan menerbitkan persyaratan mengenai berbagai fungsi audit dan
atestasi serta mendorong penerimaannya di seluruh dunia.
ISA
secara umum serupa dengan GAAS di Indonesia, meskipun ada beberapa perbedaan.
Jika auditor di Indonesia mengaudit laporan keuangan historis sesuai dengan
ISA, auditor harus memenuhi semua persyaratan ISA yang jauh diluar cakupan
GAAS.
ISA tidak
mengesampingkan peraturan-peraturan yang berlaku di suatu negara yang mengatur
audit atas informasi keuangan atau informasi lainnya, karena peraturan di
setiap negara itu sendiri biasanya mengatur praktik-praktik audit. Peraturan
ini mungkin berupa ketetapan atau pernyataan yang dikeluarkan oleh badan
pengatur atau badan profesional.
Sumber :
Sangat bermanfaat, kak
BalasHapus