Senin, 02 Juli 2012

Prospek Investasi di Indonesia

Pertama-tama sebelum mengetahui prospek investasi di Indonesia, ada baiknya kita mengerti apa itu prospek dan investasi, setelah itu baru kita dapat menyimpulkan bagaimana prospek investasi di Indonesia untuk sekarang ini.
            Pertama kita bahas adalah, apa yang dimaksud dengan prospek. Menurut Paul R. Krugman, menyatakan bahwa “Prospek adalah peluang yang terjadi karena adanya usaha seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya juga untuk mendapatkan profit atau keuntungan”. Sedangkan menurut Djasmin “Prospek adalah kebijakan perusahaan untuk meningkatkan kinerja penjualan dengan meraih peluang yang ada serta mengatasi berbagai hambatan dan ancaman baik dalam jangka panjang maupun jangkan pendek”. Dan menurut Siswanto Sutejo menyimpulkan secara jelas prospek adalah  “Suatu gambaran keseluruhan, baik ancaman ataupun peluang dari kegiatan pemasaran yang akan datang yang berhunbungan dengan ketidak pastian dari aktifitas pemasaran atau penjualan”.
Dengan demikian prospek merupakan kondisi yang akan dihadapi oleh perusahaan dimasa yang akan datang baik kecendrungan untuk meningkatkan atau menutup. Kodisi ini dipengaruhi oleh berbagai peluang dan ancaman yang dihadapi. Kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan sehingga diperlukan perencanaan dan perumusan strategis perusahaan secara baik. Khususnya kebijakan pemasaran dan perusahaan dapat meningkatkan pemasaran produksinya dengan memanfaatkan peluang-peluang dan mengetahui berbagai bentuk ancaman dikemudian hari.
Selanjutnya kita akan membahas tentang apa yang dimaksud investasi. Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal. Menurut Sunariyah “Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang”.
Sehubungan dengan uraian di atas yang sudah menjelaskan tentang prospek dan investasi, maka kita dapat menyimpulkan bahwa, prospek investasi adalah suatu perencanaan yang membuat suatu investor berusaha ingin mengivestasikan uangnya kedalam lembaga atau perusahaan yang sedang dikelolah. Dengan adanya prospek itu akan membuat harapan mendapatkan modal yang menambah jalannya perusahaan serta membuat investor juga mendapatkan keuntungan karena investasinya, sehingga saling menguntungkan. Sementara itu dengan adanya keadaan tersebut akan membuat kerja sama serta hubungan yang baik antar investor dan pemilik lembaga atau perusahaan tersebut.
Setelah membaca uraian di atas, baru kita dapat menyimpulkan bahwa prospek investasi di Indonesia untuk sekarang ini masih dapat menjanjikan. Seperti halnya pada artikel berikut ini : dengan judul Prospek Investasi Properti Masih Menjanjikan.
Cerahnya prospek investasi di sektor properti tentu tak cuma didukung oleh suku bunga rendah. Permintaan properti juga cukup tinggi, walau pertumbuhan penjualan properti tahun lalu sudah cukup tinggi.
Investasi di properti masih jadi pilihan utama kebanyakan orang, sebab orang beranggapan bahwa itu adalah salah satu cara terbaik untuk mengembangkan uang. Secara umum investasi properti dianggap lebih aman daripada jenis investasi lainnya.
Pada 2012 pertumbuhan permintaan properti tahun ini tetap bakal mencapai sekitar 20% hingga 30%. Di sisi lain, permintaan yang tinggi ini, tak diimbangi oleh pasokan yang memadai. Karena itulah, harga properti akan cenderung terus meningkat.
Menurut hitungan harga tanah dan properti secara umum di lokasi sunrise pada tahun ini akan naik rata-rata 10% sampai 15%.Untuk properti rumah dan town house, kenaikan harganya rata-rata akan mencapai 12%. Sementara, harga rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan) dan apartemen di lokasi sunrise akan meningkat hingga 15%.
Nah, kenaikan harga merupakan salah satu sumber keuntungan bagi investor. Saat dijual kembali, investor bisa memperoleh capital gain dari kenaikan harga tersebut. Sumber keuntungan investasi properti yang lain berasal dari uang sewa. Sebabnya Anda menguasai atau mengelola sendiri investasinya, jadi Anda bisa mengendalikan hampir semuanya. Itu pun bukanlah satu-satunya keuntungan berinvestasi di properti, karena yang paling menarik adalah memungkinkan Anda untuk menggunakan uang orang lain untuk mulai berinvestasi.
Produk investasi memang dipengaruhi oleh faktor luar. Misalnya harga-harga di bursa saham bisa naik turun dengan cepat bahkan signifikan karena isu atau gosip seputar politik, kebijakan pemerintah, keamanan negara, kondisi ekonomi, atau obligasi yang harganya turun saat angka inflasi dan suku bunga naik.
Apalagi jika dibandingkan properti yang walaupun juga terpengaruh faktor luar, namun perubahannya tidak terlalu cepat, misalnya harga rumah tentunya tidak bisa berubah begitu saja dalam sehari tetapi butuh tahunan.
Dengan berinvestasi ke properti, Anda mempunyai kesempatan untuk mendapatkan hasil return investasi yang besar. Jika Anda lihat Donald Trump pengusaha properti dari Amerika atau Ir Ciputra dari Indonesia, mereka kaya raya dari bisnis properti. Bank juga memiliki properti, jika kita perhatikan gedung kantor pusat bertingkat tinggi yang megah, belum lagi puluhan kantor cabangnya.  
Ada banyak cara untuk berinvestasi ke sektor properti, Anda bisa memulainya dengan membeli rumah tinggal, ruko, membangun rumah sewaan, bangunan komersial lainnya atau tanah kosong. Dari semua pilihan ini, membeli dan menjual rumah sewaan lebih baik dipilih bagi mereka yang baru akan mulai berinvestasi di properti, kemudian sedikit-sedikit menabung dari hasil sewa untuk diinvestasikan kembali.
Jika Anda perhatikan banyak orang tertarik untuk membuat rumah sewaan, sebab dengan menjadi induk semang memungkinkan Anda memiliki harta yang bisa Anda kontrol sendiri, kemudian menjualnya nanti. Kabar baiknya Anda tidak memerlukan uang banyak untuk memulai investasi Anda di properti.
Penting sekali memahami mengapa properti seringkali menjadi pilihan utama orang untuk mengembangkan harta kekayaannya, alasannya bukannya karena properti tidak berisiko. Seperti investasi lainnya di properti juga mempunyai kendala misalnya para penyewa yang telat membayar sewa rumah, pindah tanpa memberitahu, bangunan yang rusak, kesulitan apapun bisa terjadi. Intinya jika Anda bersedia repot dengan urusan semacam ini, maka investasi di sektor properti memang cocok untuk Anda.
Salah satu hal yang paling menarik dari investasi di sektor properti adalah bahwa sistemnya dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan Anda untuk menggunakan uang orang lain untuk membiayai investasi Anda. Ini adalah salah satu konsep terpenting yang membuat properti bisa menjadikan Anda bisa lebih kaya dibandingkan dengan investasi lainnya. Pada jenis investasi lain maka besarnya jumlah investasinya sangat ditentukan dari seberapa banyak Anda bersedia dan mampu membayarnya dengan tunai. Jadi untuk membeli investasi lain Anda barus membayarnya tunai dengan asumsi menggunakan uang Anda sendiri. Kita ambil saja contohnya investasi di pasar modal.
Untuk membeli saham maka Anda harus membayar tunai seluruhnya dari keseluruhan transaksinya, kecuali Anda melakukan margin trading yang sebenarnya sangat berisiko. Begitu juga investasi di obligasi, reksadana, deposito dan tabungan di bank, bahka emas dan barang koleksi yang bernilai seni, semuanya mensyaratkan pembayaran tunai seluruhnya.
Investasi di properti tidak demikian. Anda bisa saja membayar sebesar uang muka rumahnya sebesar 10% sampai dengan 30% dari harga rumah dalam rangka untuk memiliki barangnya kemudian sisanya bisa dibiayai dari pinjaman ke bank. Jangankan bank, bahkan developernya sendiri pun mau memberikan keringanan pembayaran cicilan untuk pembayaran uang muka pembelian barangnya.
Kesempatan untuk menggunakan uang orang lain terwujud dalam bentuk pembiayaan ini disebut dengan istilah leverage, atau kemampuan dalam melipatgandakan sesuatu. Contohnya, pada hari pertama Anda berhasil mendapatkan kredit rumah dengan pembayaran uang muka sebesar Rp 30 juta, maka pada hari itu pula aset tunai Anda langsung bertambah menjadi Rp 100 juta. Dengan menggunakan pembiayaan maka investasi rumah bisa berlipat ganda dengan dua cara.
Pertama, semakin banyak uang yang diinvestasikan maka semakin besar uang orang lain atau pembiayaan yang bisa Anda dapatkan. Misalnya dengan uang Rp 30 juta, maka Anda hanya bisa membeli saham sampai sebesar Rp 30 juta. Namun dengan jumlah uang yang sama jika diinvestasikan ke dalam properti, maka Anda bisa membeli rumah seharga Rp 100 juta.
Apabila Anda membayar uang muka rumah sebesar Rp 30 juta, kemudian bank membiayai sisanya sebesar Rp 70 juta, selanjutnya Anda menjadi pemilik sebuah bangunan seharga Rp 100 juta. Bukankah jumlah tersebut lebih dari 3 kalinya atau 300% berlipat ganda.
Arus kas/cash flow adalah uang yang Anda terima secara rutin atas uang yang Anda tanamkan dalam suatu investasi. misalnya bunga tabungan dan deposito adalah arus kas karena memberikan pendapatan untuk Anda. Dalam properti, uang sewa bisa menjadi pemasukan atau arus kas untuk Anda. Semakin banyak bangunan yang bisa Anda sewakan maka semakin besar pula arus kas Anda.

Sumber : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer