Pertama-tama sebelum mengetahui prospek investasi di
Indonesia, ada baiknya kita mengerti apa itu prospek dan investasi, setelah itu
baru kita dapat menyimpulkan bagaimana prospek investasi di Indonesia untuk
sekarang ini.
Pertama kita bahas adalah, apa yang
dimaksud dengan prospek. Menurut Paul R. Krugman, menyatakan
bahwa “Prospek adalah peluang yang terjadi karena adanya usaha seseorang dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya juga untuk mendapatkan profit atau keuntungan”. Sedangkan menurut
Djasmin “Prospek adalah kebijakan perusahaan untuk meningkatkan kinerja
penjualan dengan meraih peluang yang ada serta mengatasi berbagai hambatan dan
ancaman baik dalam jangka panjang maupun jangkan pendek”. Dan menurut Siswanto
Sutejo menyimpulkan secara jelas prospek adalah “Suatu gambaran keseluruhan, baik ancaman
ataupun peluang dari kegiatan pemasaran yang akan datang yang berhunbungan
dengan ketidak pastian dari aktifitas pemasaran atau penjualan”.
Dengan demikian prospek
merupakan kondisi yang akan dihadapi oleh perusahaan dimasa yang akan datang
baik kecendrungan untuk meningkatkan atau menutup. Kodisi ini dipengaruhi oleh
berbagai peluang dan ancaman yang dihadapi. Kelemahan dan kekuatan yang
dimiliki perusahaan sehingga diperlukan perencanaan dan perumusan strategis
perusahaan secara baik. Khususnya kebijakan pemasaran dan perusahaan dapat
meningkatkan pemasaran produksinya dengan memanfaatkan peluang-peluang dan
mengetahui berbagai bentuk ancaman dikemudian hari.
Selanjutnya kita akan membahas tentang apa yang dimaksud
investasi. Investasi
adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan
dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva
dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi
disebut juga sebagai penanaman modal.
Menurut Sunariyah “Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih
aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang”.
Sehubungan dengan
uraian di atas yang sudah menjelaskan tentang prospek dan investasi, maka kita
dapat menyimpulkan bahwa, prospek investasi adalah suatu perencanaan yang
membuat suatu investor berusaha ingin mengivestasikan uangnya kedalam lembaga
atau perusahaan yang sedang dikelolah. Dengan adanya prospek itu akan membuat
harapan mendapatkan modal yang menambah jalannya perusahaan serta membuat
investor juga mendapatkan keuntungan karena investasinya, sehingga saling
menguntungkan. Sementara itu dengan adanya keadaan tersebut akan membuat kerja
sama serta hubungan yang baik antar investor dan pemilik lembaga atau
perusahaan tersebut.
Setelah membaca uraian di atas, baru kita dapat menyimpulkan
bahwa prospek investasi di Indonesia untuk sekarang ini masih dapat
menjanjikan. Seperti halnya pada artikel berikut ini : dengan judul Prospek
Investasi Properti Masih Menjanjikan.
Cerahnya prospek investasi di sektor properti tentu tak cuma
didukung oleh suku bunga rendah. Permintaan properti juga cukup tinggi, walau
pertumbuhan penjualan properti tahun lalu sudah cukup tinggi.
Investasi di properti masih jadi pilihan utama kebanyakan
orang, sebab orang beranggapan bahwa itu adalah salah satu cara terbaik untuk
mengembangkan uang. Secara umum investasi properti dianggap lebih aman daripada
jenis investasi lainnya.
Pada 2012 pertumbuhan permintaan properti tahun ini tetap
bakal mencapai sekitar 20% hingga 30%. Di sisi lain, permintaan yang tinggi
ini, tak diimbangi oleh pasokan yang memadai. Karena itulah, harga properti
akan cenderung terus meningkat.
Menurut hitungan harga tanah dan properti secara umum di
lokasi sunrise pada tahun ini akan naik rata-rata 10% sampai 15%.Untuk properti
rumah dan town house, kenaikan harganya rata-rata akan mencapai 12%.
Sementara, harga rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan) dan apartemen di
lokasi sunrise akan meningkat hingga 15%.
Nah, kenaikan harga merupakan salah satu sumber keuntungan
bagi investor. Saat dijual kembali, investor bisa memperoleh capital gain dari
kenaikan harga tersebut. Sumber keuntungan investasi properti yang lain berasal
dari uang sewa. Sebabnya Anda menguasai atau mengelola sendiri investasinya,
jadi Anda bisa mengendalikan hampir semuanya. Itu pun bukanlah satu-satunya
keuntungan berinvestasi di properti, karena yang paling menarik adalah
memungkinkan Anda untuk menggunakan uang orang lain untuk mulai berinvestasi.
Produk investasi memang dipengaruhi oleh faktor luar.
Misalnya harga-harga di bursa saham bisa naik turun dengan cepat bahkan
signifikan karena isu atau gosip seputar politik, kebijakan pemerintah, keamanan
negara, kondisi ekonomi, atau obligasi yang harganya turun saat angka inflasi
dan suku bunga naik.
Apalagi jika dibandingkan properti yang walaupun juga
terpengaruh faktor luar, namun perubahannya tidak terlalu cepat, misalnya harga
rumah tentunya tidak bisa berubah begitu saja dalam sehari tetapi butuh
tahunan.
Dengan berinvestasi ke properti, Anda mempunyai kesempatan
untuk mendapatkan hasil return investasi yang besar. Jika Anda lihat
Donald Trump pengusaha properti dari Amerika atau Ir Ciputra dari Indonesia,
mereka kaya raya dari bisnis properti. Bank juga memiliki properti, jika kita
perhatikan gedung kantor pusat bertingkat tinggi yang megah, belum lagi puluhan
kantor cabangnya.
Ada banyak cara untuk berinvestasi ke sektor properti, Anda
bisa memulainya dengan membeli rumah tinggal, ruko, membangun rumah sewaan,
bangunan komersial lainnya atau tanah kosong. Dari semua pilihan ini, membeli
dan menjual rumah sewaan lebih baik dipilih bagi mereka yang baru akan mulai
berinvestasi di properti, kemudian sedikit-sedikit menabung dari hasil sewa
untuk diinvestasikan kembali.
Jika Anda perhatikan banyak orang tertarik untuk membuat
rumah sewaan, sebab dengan menjadi induk semang memungkinkan Anda memiliki
harta yang bisa Anda kontrol sendiri, kemudian menjualnya nanti. Kabar baiknya
Anda tidak memerlukan uang banyak untuk memulai investasi Anda di properti.
Penting sekali memahami mengapa properti seringkali menjadi
pilihan utama orang untuk mengembangkan harta kekayaannya, alasannya bukannya
karena properti tidak berisiko. Seperti investasi lainnya di properti juga
mempunyai kendala misalnya para penyewa yang telat membayar sewa rumah, pindah
tanpa memberitahu, bangunan yang rusak, kesulitan apapun bisa terjadi. Intinya
jika Anda bersedia repot dengan urusan semacam ini, maka investasi di sektor
properti memang cocok untuk Anda.
Salah satu hal yang paling menarik dari investasi di sektor
properti adalah bahwa sistemnya dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan
Anda untuk menggunakan uang orang lain untuk membiayai investasi Anda. Ini
adalah salah satu konsep terpenting yang membuat properti bisa menjadikan Anda
bisa lebih kaya dibandingkan dengan investasi lainnya. Pada jenis investasi
lain maka besarnya jumlah investasinya sangat ditentukan dari seberapa banyak
Anda bersedia dan mampu membayarnya dengan tunai. Jadi untuk membeli investasi
lain Anda barus membayarnya tunai dengan asumsi menggunakan uang Anda sendiri.
Kita ambil saja contohnya investasi di pasar modal.
Untuk membeli saham maka Anda harus membayar tunai
seluruhnya dari keseluruhan transaksinya, kecuali Anda melakukan margin
trading yang sebenarnya sangat berisiko. Begitu juga investasi di obligasi,
reksadana, deposito dan tabungan di bank, bahka emas dan barang koleksi yang bernilai
seni, semuanya mensyaratkan pembayaran tunai seluruhnya.
Investasi
di properti tidak demikian. Anda bisa saja membayar sebesar uang muka rumahnya
sebesar 10% sampai dengan 30% dari harga rumah dalam rangka untuk memiliki
barangnya kemudian sisanya bisa dibiayai dari pinjaman ke bank. Jangankan bank,
bahkan developernya sendiri pun mau memberikan keringanan pembayaran cicilan
untuk pembayaran uang muka pembelian barangnya.
Kesempatan untuk menggunakan uang orang lain terwujud dalam
bentuk pembiayaan ini disebut dengan istilah leverage, atau kemampuan
dalam melipatgandakan sesuatu. Contohnya, pada hari pertama Anda berhasil
mendapatkan kredit rumah dengan pembayaran uang muka sebesar Rp 30 juta, maka
pada hari itu pula aset tunai Anda langsung bertambah menjadi Rp 100 juta.
Dengan menggunakan pembiayaan maka investasi rumah bisa berlipat ganda dengan
dua cara.
Pertama, semakin banyak uang yang diinvestasikan maka
semakin besar uang orang lain atau pembiayaan yang bisa Anda dapatkan. Misalnya
dengan uang Rp 30 juta, maka Anda hanya bisa membeli saham sampai sebesar Rp 30
juta. Namun dengan jumlah uang yang sama jika diinvestasikan ke dalam properti,
maka Anda bisa membeli rumah seharga Rp 100 juta.
Apabila Anda membayar uang muka rumah sebesar Rp 30 juta,
kemudian bank membiayai sisanya sebesar Rp 70 juta, selanjutnya Anda menjadi
pemilik sebuah bangunan seharga Rp 100 juta. Bukankah jumlah tersebut lebih
dari 3 kalinya atau 300% berlipat ganda.
Arus kas/cash flow adalah uang yang Anda terima secara rutin
atas uang yang Anda tanamkan dalam suatu investasi. misalnya bunga tabungan dan
deposito adalah arus kas karena memberikan pendapatan untuk Anda. Dalam
properti, uang sewa bisa menjadi pemasukan atau arus kas untuk Anda. Semakin
banyak bangunan yang bisa Anda sewakan maka semakin besar pula arus kas Anda.
Sumber :