Jumat, 15 April 2011

PENGANGGURAN

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.

Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

Jenis & Macam Pengangguran

v Menurut lama waktu kerjanya, pengangguran terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
            Tenaga kerja yang tidak memiliki atau mempunyai pekerjaan, meskipun mereka sedang mencari pekerjaan. Pengangguran ini terjadi apabila seseorang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal sementara lapangan kerja yang tersedia tidak cocok dengan latar belakang pendidikannya, atau ada juga yang karena malas mencari pekerjaan atau malas bekerja.

Setengah menganggur (Underemployment)
            Tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimum karena ketiadaan lapangan pekerjaan, dan bekerjanya kurang dari 35 jam selama seminggu. Sebagai contohnya, seorang buruh bangunan yang telah menyelesaiakan pekerjaan di suatu proyek untuk semenntara menganggur sambil menunggu proyek berikutnya.

Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment)
            Tenaga kerja tidak bekerja secara optimum karena tidak memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Sebagai contohnya, suatu kantor memperkerjakan sepuluh orang karyawan padahal pekerjaan dalam kantor itu dapat dikerjakan dengan baik walau hanya dengan delapan orang karyawan saja, sehingga terdapat kelebihan dua orang tenaga kerja. Orang – orang semacam itu disebut pengangguran terselubung.

v Menurut penyebabnya, pengangguran terbagi menjadi 4 kelompok, yaitu :

Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment

Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan, penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Pengangguran friksional disebut juga pengangguran sukarela (voluntary unemployment). Pengangguran ini muncul dari kemauan tenaga kerja yang bersangkutan. Ia menganggur untuk sementara waktu dalam rangka mencari pekerjaan yang lebih baik, menantang, dan menunjang karirnya.

 

Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment

Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus menganggur atau disebabkan oleh perubahan permintaan terhadap tenaga kerja yang sifatnya berkala. Pengangguran seperti ini biasa terjadi pada tenaga kerja paruh waktu (part time). Sebagai contohnya, penjaga stand pameran. Mereka bekerja selama pameran berlangsung, setelah pameran selesai mereka menunggu pameran berikutnya.

 

Pengangguran Siklikal / Siklus

Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turunnya aktifitas atau keadaan perekonomian suatu Negara (business cycle). Suatu ketika, perekonomian mengalami masa pertumbuhan (menaik), di saat lain, mengalami resesi (menurun) atau bahkan depresi. Pada saat krisis ekonomi daya beli masyarakat mengalami penurunan sehingga tingkat permintaan terhadap barang dan jasa juga menurun. Turunnya permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa memaksa produsen untuk menurunkan tingkat produksi. Produsen melakukan ini antara lain dengan cara mengurangi faktor produksi, termasuk tenaga kerja, sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah dari pada penawaran kerja. Oleh karena itu, pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya aktifitas perekonomian ini sering dinamakan pengagguran siklikal atau siklus.

Pengangguran Struktural
            Pengangguran struktural adalah pengangguran yang terjadi karena seseorang diberhentikan oleh perusahaan, karena kondisi perusahaan yang sedang mengalami kemunduran usaha, sehingga terpaksa mengurangi tenaga kerja. Atau para ahli ekonomi mengartikan bahwa, pengangguran struktural sama dengan pengangguran tidak kentara.

Pengangguran Teknologi
          Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi karena mulai digunakannya teknologi yang menggantikan tenaga manusia. Seringkali pengangguranini terjadi karena kemampuan dan keahlian pekerja yang tidak bisa menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Pengangguran Tidak Kentara
            Pengangguran tidak kentara adalah pengangguran yang secara fisik dan sepintas tidak kelihatan, namun secara ekonomi dapat dibuktikan bahwa seseorang tersebut sesungguhnya menganggur.

Dampak negatif pengangguran terhadap lingkungan sosial
Ø  Produktivitas
Tenaga kerja akan menurun produktifitasnya jika tidak dimanfaatkan.
Ø  Standar Kehidupan
Jika pekerja menganggur, maka pendapatannya anjlok dan standar kehidupannya menurun.
Ø  Penerimaan Negara
Semakin besar jumlah pengangguran, semakin menurun pendapatan Negara dari pajak penghasilan.
Ø  Aktivitas Ekonomi Keseluruhan
Pengangguran akan menurunkan daya beli masyarakat, sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi berkurang.
Ø  Biaya Sosial
Pengangguran mengakibatkan masyarakat harus menanggung sejumlah biaya social, antara lain ada kaitan erat antara peningkatan pengangguran dan kejahatan.

Tingkat pengangguran yang tinggi atau meningkat sering menimbulkan masalah sosial dan fiscal
1.      Masalah Sosial, yang dimaksud dapat menimbulkan masalah sosial, yaitu karena peningkatan pengangguran menyebabkan berkurangnya pendapatan yang diperoleh serta memungkinkan bertambahnya kemiskinan. Pengangguran juga membawa pada kehilangan identitas dan harga diri. Yang terakhir, pengangguran merangsang perilaku kriminal.
2.      Masalah Fiskal, yang dimaksud dapat menimbulkan masalah fiskatl, yaitu tingkat pengangguran yang tinggi atau meningkat menimbulkan masalah fiscal pada berbagai tingkat pemerintahan. Penerimaan pajak menurun karena pekerjaan dan pendapatan nasional menurun.

Cara mengatasi pengangguran
        Berikut ini akan dibahas cara mengatasi pengangguran pada beberapa pengangguran :
Ø  Peningkatan Mobilitas Tenaga Kerja dan Modal
Dilakukan dengan cara memindahkan pekerja kekesempatan kerja yang lowong dan melatih ulang keterampilannya sehingga dapat memenuhi tuntuna kualifikasi di tempat baru.
Ø  Pengelolaan Permintaan Masyarakat
Pemerintah dapat mengurangi pengangguran siklus melalui manajemen yang mengarahkan permintaan-permintaan masyarakat ke barang atau jasa yang tersedia dalam jumlah yang melimpah.
Ø  Penyediaan Informasi Tentang Kebutuhan Tenaga Kerja
Dilakukan dengan cara berupa informasi-informasi tentang pengumuman lowongan kerja di kampus dan media massa, bias juga dengan pengenalan profil perusahaan di sekolah-sekolah kejuruan, kampus, dan balia latihan kerja.
Ø  Pertumbuhan Ekonomi
Kesempatan kerja bekaitan dengan pertumbuha ekonomi dan pendapatan nasional. Pendapatan nasional merupakan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan penduduk suatu Negara dalam satu tahun (GrossDomestic Product).
Ø  Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja
Untuk mengatasinya perlu digalakkan lembaga yang mendidik tenaga kerja menjadi siap pakai, dan yang paling penting dalam pendidikan dan latihan kerja itu adalah kesesuaian program dengan kualifikasi yang dituntut oleh kebanyakan perusahaan.
Ø  Pengiriman Tenaga Kerja Ke Luar Negeri
Merupakan salah satu pilihan dalam usaha memperluas kesempatan kerja sekaligus dapat menghasilkan devisa bagi Negara.
Ø  Wiraswasta
Munculnya sebuah keinginan untuk menciptakan lapangan usaha sendiri atau berwiraswasta.




Daftar Pustaka

Ritonga, M.T., dan Yoga Firdaus, “Ekonomi dan Akuntansi”, jilid 2, PT. Gelora Aksara Pratama, 2006.

Wiratmo, Masykur, “Pengantar Ekonomi Makro”, Gunadarma, Jakarta, 1994.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer