Selasa, 31 Mei 2011

PENGAWASAN (CONTROLLING)


Pengawasan disebut juga sebagai evaluating appraising atau correcting. Pengertiannya adalah proses penjamin pencapaian tujuan organisasi. Jadi, ada kaitannya yang erat antara pengawasan dan perencanaan. Langkah awal suatu pengawasan sebenarnya adalah perencanaan dan penetapan tujuan berdasarkan pada standar atau sasaran.
Robert J. Mockler
Pengawasan yaitu usaha sistematik menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar, menentukan dan mengukur deviasi-deviasi dan mengambil tindakan koreksi yang menjamin bahwa semua sumber daya yang dimiliki telah dipergunakan dengan efektif dan efisien.
Bentuk Bentuk Pengawasan
A. Pengawasan pendahuluan (feedforward control, steering controls)
Yaitu untuk mengantisipasi penyimpangan standar dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum kegiatan terselesaikan.
B. Pengawasan concurrent (concurrent control)
Yaitu pengawasan “Ya-Tidak”, dimana suatu aspek dari prosedur harus memenuhi syarat yang ditentukan sebelum kegiatan dilakukan guna menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
C. Pengawasan umpan balik (feedback control, past-action controls)
yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan, guna mengukur penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar.
Tahap Proses Pengawasan
  1. Tahap penetapan standar
tujuannya adalah sebagai sasaran, kuota, dan target pelaksanaan kegiatan yang digunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan. Bentuk standar yang umum yaitu :
  1. Standar phisik
  2. Standar moneter
  3. Standar waktu
2. Tahap penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara tepat.
3. Tahap pengukuran pelaksanaan kegiatan
berupa proses yang berulang-ulang dan kontinue, yang berupa atas, pengamatan, laporan, metode, pengujian, dan sampel.
4. Tahap pembandingan pelaksanaan
dengan standar dan analisa penyimpangan dan menganalisanya mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alat pengambil keputusan sebagai manajer.
5. Tahap pengambilan tindakan koreksi
bila diketahui dalam pelaksanaannya terjadi penyimpangan dimana perlu ada perbaikan dalam pelaksanaan.
Perancangan Proses Pengawasan
William H. Newman menetapkan prosedur sistem pengawasan, dimana dikemukakan 5 jenis pendekatan, yaitu :
  1. Merumuskan hasil diinginkan, yang dihubungkan dengan individu yang melaksanakan
  2. Menetapkan penunjuk, dengan tujuan untuk mengatasi dan memperbaiki penyimpangan sebelum kegiatan diselesaikan, yaitu dengan :
a. Pengukuran input.
b. Hasil pada tahap awal.
c. Gejala yang dihadapi.
d. Kondisi perubahan yang diasumsikan
  1. Menetpkan standar penunjuk dan hasil, dihubungkan dengan kondisi yang dihadapi.
  2. Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik, dimana komunikasi pengawasan didasarkan pada prinsip manajemen by exception, yaitu atasan diberi informasi bila terjadi penyimpangan dari standar.
  3. Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi, bila perlu suatu tindakan diganti.
Management By Exception (MBE)
MBE atau prinsip pengecualian, dengan titi perhatian kepada pengawasan yang paling kritis dan mempersilahkan karyawan atau manajemen tingkat rendah untuk membuat variasinya, digunakan untuk operasi-operasi yang bersifat otomatis dan rutin.
MANAJEMEN INFORMASI SYSTEM (MIS)
MIS adalah suatu metode informal pengadaan dan penyediaan bagi manajemen,informasi yang diperlukan dengan akuran dan tepat waktu untuk membantu proses pembuatan keputusan dan memungkinkan fungsi-fungsi perencanaan , pengawasan dan operasional organisasi yang dilaksanakan secara efektif.
Tahap rancangan dari MIS yaitu
  1. Survai pendahuluan dan perumusan masalah
  2. Design konseptual
  3. Design terperinci
  4. Implementasi akhir

Ada 5 kriteria yang harus dipenuhi agar MIS dapat berjalan secara efektif, yaitu :
  1. Mengikut sertakan pemakai dalm tim perancangan.
  2. Mempertimbangkan secara hati-hati biaya system.
  3. Memperlakukan informasi yang relevan dan terseleksi.
  4. Adanya pengujian pendahuluan.
  5. Menyediakan latihan dan dokumentasi tertulis bagi para operator dan pemakai system
Kriteria MIS utama yang efektif yaitu :
  1. Pengawasan terhadap kegiatan yang benar.
  2. Tepat waktu dalam pemakaiannya.
  3. Memakan biaya secara efektif.
  4. System yang digunakan harus tepat waktu dan akurat
  5. Dapat diterima oleh yang bersangkutan.
Karakteristik pengawasan yang efektif harus memenuhi :
  1. Adapun unsur keakuratan, dimana data harus dapat dijadikan pedoman dan valid.
  2. Tepat waktu, yaitu dikumpulkan, disampaikan dan dievaluasi secara cepat dan tepat dimana kegiatan perbaikan perlu dilaksanakan.
  3. Obyektif dan menyeluruh, dalam arti mudah dipahami
  4. Terpusat, dengan memusatkan pada bidang-bidang penyimpangan yang paling sering terjadi.
  5. Realistik secara ekonomis, dimana biaya sistem pengawasan harus lebih rendah atau sama dengan kegunaan yang didapat.
  6. Realistik secara organisasional, yaitu cocok dengan kenyataan yang ada diorganisasi.
  7. Terkoordinasi dengan aliran kerja, karena dapat menimbulkan sukses atau gagalnya operasi serta harus sampai pada karyawan yang memerlukannya.
  8. Fleksibel, harus dapat menyesuaikan dengan situasi yang dihadapi, sehingga tidak harus buat system baru bila terjadi perubahan kondisi.
  9. Sebagai petunjuk dan operasional, dimana harus menunjukkan deviasi standar sehingga dapat menetukan koreksi yang akan diambil.
  10. Diterima para anggota organisasi, mampu mengarahkan pelaksanaan kerja anggota organisasi dengan mendorong perasaan otonomi, tanggung jawab dan prestasi.
TEHNIK AND CONTROLLING METHOD
  • PERBEDAAN TIPE METODE PENGAWASAN
1. Metode Kuantitatif
teknik ini memerlukan data khusus, guna mengukur dan memeriksa kuantitas serta kualitas keluaran (out put). Metode-metode kuantitatif terdiri dari :
A. Anggaran (budget):
  1. Anggaran Operasi :
- Anggaran penjualan
- Anggaran kas dan sebagainya
  1. Anggaran khusus :
- Planing, programming budgetring system (PP BS)
- Zero base budering (ZBB)
B. Audit
- Internal
- Eksternal
C. Analisa Break Even
D. Analisa Rasio
E. Bagan dan teknik yang berhubungan dengan waktu kegiatan seperti : bagan gantt, program evaluation and review technique (PERT) dan critical path method (CPM).
2. METHOD PENGAWASAN NON KWANTITATIF
  • Metode pengawasan Non Kuantitatif adalah metode-metode pengawasan yang digunakan manajer dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen. Metode mengawasi keseluruhan “performance” organisasi dan sebagian besar mengawasi sikap dan “performance” para karyawan.
Metode-metode yang digunakan antara lain : pengamatan, inspeksi teratur dan langsung, pelaporan lisan dan tertulis, evaluasi pelaksanaan, diskusi dan metode-metode MBO, MBE, MIS.
PENGGUNAAN ANGGARAN DALAM PENGAWASAN
Salah satu peralatan pengawasan organisasi adalah anggaran (budget). Budget merupakan laporan resmi mengenai sumber-sumber keuangan yang telah disediakan untuk membiayai pelaksanaan aktivitas tertentu dalam kurun waktu yang ditetapkan.
Budget adalah bagian fundamental dari banyak program pengawasan organisasi. standart ini biasanya dalam bentuk rupiah agar mudah menghitung berbagai kegiatan organisasi, memberikan informasi sumber daya pokok organisasi. Anggaran juga sebagai pengendali koordinasi kegiatan-kegiatan organisasi.
Pengawasan anggaran (budgetary control) adalah suatu sistem sasaran yang telah ditetapkan dalam suatu anggaran untuk mengawasi kegiatan-kegiatan manajerial, dengan membandingkan pelaksanaan nyata dan pelaksanaan yang direncanakan.
Pengawasan anggaran dan pusat-pusat tanggung jawab
Sistem pengawasan dapat dirancang untuk memonitor fungsi atau proyek organisasi. Pengendalian atas fungsi bertujuan untuk memastikan, bahwa aktivitas tertentu (seperti produksi atau penjualan) dilaksanakan dengan baik dan hasil akhir yang diperinci telah tercapai (seperti pembangunan produk baru).
Semua pusat pertanggungjawaban menggunakan sumber-sumber (input atau biaya) untuk menghasilkan sesuatu yang lain (output atau penghasilan).
4 macam pusat pertanggungjawaban
  1. Pusat penghasilan (revenue centers) adalah satuan organisasi dimana keluaran diukur dalam bentuk moneter tetapi tidak secara langsung dibandingkan dengan biaya-biaya masukan.
  2. Pusat biaya (expence centeres) yang diukur hanya masukannya saja dalam ukuran moneter. Jadi budget dirancang hanya untuk bagian input dari pusat-pusat pengelolaan. Ada dua kategori pusat biaya yaitu bersifat teknis dan direksi. Biaya teknis adalah biaya yang dapat dikalkulasi atau yang dapat diperkirakan dengan cermat, misalnya biaya langsung. Biaya direksi adalah biaya yang sukar diperkirakan secara tepat sebelumnya (seperti biaya riset) sehingga untuk sebagian besar tergantung kepada kebijaksanaan moneter.
  3. Pusat penghasilan (profit Center), prestasi kerja diukur dengan perbedaan angka antara hasil (output) dan pengeluaran(input). Hal ini dapat menentukan apakah secara ekonomis pusat bekerja dengan baik dan apakah manajer bertanggung jawab dengan baik atas pelaksanaan tugasnya.
  4. Pusat investasi (invesment center), sistem pengawasan tidak hanya menghitung nilai moneter input dan output, akan tetapi juga menghitung perbandingan output dengan aktiva yang dipergunakan untuk produksi.
Jenis-jenis Anggaran :
Ada dua kelompok jenis anggaran yaitu anggaran operasional dan anggaran finansial. Anggaran operasional menunjukkan barang dan jasa yang diperkirakan akan dikonsumsi oleh organisasi dalam periode anggaran biasanya dengan bentuk (ukuran) pisik dan biaya. Anggaran finansial memuat perincian jumlah uang yang akan dikeluarkan organisasi dalam periode yang sama dan dari mana uang tersebut akan didapat.
Metode- Metode Pengawasan Angaran Khusus
  • Planning- Programming- Budgetting System
PPBS dikembangkan untuk embantu manajemen dalam meakukan identifikasi dan penghapusan program- program yang memakan biaya dan menyalin program- program lai serta memberikan sesuatu peralatan analisa benfis dan cost setiap program atau kegiatan.
  • Zero- Base Budgetting
mebagi program- program suatu organisasi menjadi “paket keputusan” yang terdiri dari tujuan, kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan, biaya dihitung “dari permulaan”, seperti program belum pernah ada . Ada tiga segi utama ZBB yaitu:
  1. perumusan paket keputusan yang menguraikan kegiatan, biaya dan kegunaan setiap satuan organisasi secara individual.
  2. Penyusunan rangking kegiatan dalam urutan prioritas.
  3. Pengalokasian sumber daya atas dasar rangking kegiatan.
  4. Akuntansi Sumber Daya Manusia (Human Resource Accounting)
HRA menunjukkan dan menekankan pada pentingnya sumber daya manusia. Karyawan yang berpengetahuan tinggi, terlatih dan loyal dalam suatu proses pencapaian penghasilan dan total aktiva perusahaan. Konsep ini mengatakan bahwa sumber daya manusia sebagai suatu aktiva, penentuan biaya investasi dan pemeliharaan atas nilai ekonomis manusia dalam organisasi.

kesendirian

bagai pohon tak berbunga
hidupku tak kan indah tanpa mu...
berharap tumbuh banyak bunga tuk mewarnai pohon itu
tapi tak ada satu pun bunga yang mewarnai pohon itu
musim berganti musim di lalui
tanpa ada yang menghiasi hari harinya
hingga pohon itu layu dan kering

air

langit malam tanpa bintang..
hati ini sedih tanpa mu...
matahari menghiasi langit di siang hari..
namun tidak pada mu...

                                                  kau adalah air..
                                                  pergi ke mana naluri mu mengajak..
                                                  mungkin kembali,, mungkin tidak...
                                                  namun kau selalu ada di mana pun..
                                                  mengalir memberikan kehidupan..
                                                  mengalir memberikan ancaman..

hanya meninggalkan goresan..
tempat dahulu kau lewati...

sukses, bahagia, mulia

Sukses adalah ketika kita mendapatkan apa yang inginkan...
bahagia adalah ketika kita bisa menikmati apa yang kita dapatkan...
mulia adalah ketika kita mampu berbagi atas apa yang kita dapatkan dan rasakan...
tidah semua orang sukses itu mampu bahagia,, dan tidak semua orang bahagia itu mampu mulia,, untuk sukses dan bahagia jadilah orang mulia ...
jangan menunggu kaya baru berbagi, namun berbagilah maka kita akan kaya...

Minggu, 15 Mei 2011

Matah Ati



Jakarta Pentas 'Matah Ati' yang diperuntukkan bagi undangan khusus di Teater Jakarta, TIM, Kamis (12/5/2011) malam mengejutkan banyak orang. Terutama, bagi mereka yang selama ini lebih akrab dengan pertunjukan opera klasik Barat atau pentas-pentas musikal ala Broadway. "Lho, ternyata budaya Jawa punya yang kayak gini, tho?" begitulah kira-kira gumam kekaguman yang terdengar.

Kendati dibungkus dengan gamelan Jawa dan tari tradisional keraton Mangkunegaran, namun adegan demi adegan dalam 'Matah Ati' memang mengingatkan orang pada pakem opera Barat. Lagi-lagi, penonton yang lebih khatam dengan Opera 'Turandot' dibanding bentuk-bentuk kesenian tradisional Jawa macam ketoprak dan wayang orang, sudah pasti akan menjerit-njerit, "Wow, ternyata Jawa sudah punya opera sejak dulu!"

Histeria-histeria semacam itu bagai pisau bermata dua. Membanggakan, namun sekalius sebenarnya memprihatinkan, bahwa selama ini banyak orang tidak tahu, opera punya akar dalam budaya bangsa sendiri. Haruskah 'Matah Ati' menjadi bagus setelah orang --dengan referensi Barat-- dengan sah melabelinya sebagai "opera"? Bagaimana kalau orang tetap menamainya sebagai, misalnya, sendratari, atau langendriyan, atau bahkan ketoprak kontemporer?

Tanpa harus dicari kesesuaiannya dengan pakem opera Barat, 'Matah Ati' akan dan tetap menjadi pertunjukan yang spektakuler, terutama dan pertama-tama dari segi artistik. Panggung dengan kemiringan 15 derajat yang dirancang oleh Jay Subiyakto, dengan pintu hidrolik di bagian tengahnya, merupakan kunci dari keindahan pertunjukan ini. Pintu itu bisa berfungsi sebagai tempat keluarnya para penari, namun pada saat yang lain bisa juga untuk menampilkan efek cahaya tambahan.

Meskipun para penari menjadi lebih sulit untuk bergerak, namun panggung miring itu memungkinkan kolosalitas 'Matah Ati' bisa disaksikan dari berbagai sudut dengan mengangumkan. Itu belum bicara tentang kostum dan pencahayaan yang menjadikan pertunjukan ini begitu glamor, agung dan mistis. Selama hampir dua jam penonton benar-benar dimanjakan dengan visualisasi yang mengundang decak, dengan kejutan dari unsur properti di sana-sini. Meriah dan penuh warna.

Dibalut dengan iringan musik gamelan, segala kemeriahan tadi membingkai sebuah jalan cerita yang dituturkan lewat tarian keraton dan tembang. Kisahnya berpusat pada perempuandari Rubiyah yang hidup di desa Matah, wilayah kerajaan Surakarta, Jawa abad ke-18. Kagum oleh pemberontakan yang dikobarkan oleh Pangeran Sambernyowo terhadap VOC, Rubiah pun berangkat ke kota untuk melamar jadi perajurit perempuan.

Tertuang dalam 17 adegan, 'Matah Ati' mengikuti perjalanan Rubiyah hingga diperistri oleh sang pangeran. Satu per satu adegan ditampilkan dengan ringkas, padat dan dengan efektif membuat persambungannya dengan adegan berikutnya, mengikuti pakem kesenian Jawa umumnya. Ada adegan istana, adegan pedesaan yang melukiskan kehidupan rakyat jelata, adegan peperangan, hingga bagian "goro-goro" untuk menurunkan ketegangan.

Kendati menggunakan pendekatan langendriyan, sebuah bentuk kesenian Jawa yang lahir dari "budaya elit" keraton, namun secara keseluruhan 'Matah Ati' dikemas dengan cukup populer, sehingga enak dan mudah diikuti. Pertunjukan 'Matah Ati' sendiri memang lahir dari lingkungan keraton Mangkuneragan. Atila Soeryadjaya selaku penggagas, sekaligus sutradara dan koreografer, adalah cucu Mangkunogoro VII.

Tari bedoyo, dan bentuk-bentuk tari-tarian klasik keraton yang adiluhung lainnya menjadi dasar dari pertunjukan ini, namun dikompromikan dengan gerak-gerak dari khasanah tari modern. Di tengah parade dan arak-arakan tari yang lembut-gemulai, unsur lawak masuk lewat adegan "goro-goro", yang dengan mengejutkan menampilkan 4 tokoh nenek, dan bukannya tokoh laki-laki sebagaimana lazimnya. Pada bagian inilah, kesempatan untuk memasukkan isu-isu sosial-politik aktual lewat sindiran-sindiran.

Unsur "goro-goro" selalu penting dalam kesenian Jawa. Garin Nugroho lewat musikal 'Tusuk Konde' juga memasukkan unsur itu. Jauh sebelum itu, penari Sardono W Kusumo juga pernah melakukannya lewat karyanya yang terkenal, 'Opera Diponegoro'. Jawa dan opera memang bukanlah dua subjek yang saling asing, dan "goro-goro" menjadi ciri khas opera (gaya) Jawa. Dalam kehidupan sehari-hari, opera Jawa tak lain adalah ketoprak, sebuah teater rakyat yang kini hidup dengan bergerilya di tobong-tobong dan taman hiburan rakyat yang murah.

'Matah Ati' adalah ketoprak modern, yang lahir dari perkawinan antara seni kontemporer dan budaya tinggi keraton, dan dikemas dengan marketing profesional. Karya ini diperkenalkan pertama kali ke hadapan publik di Teater Esplanade, Singapura, 22-23 Desember 2010. Kini, publik di Tanah Air bisa menyaksikannya lewat pementasan selama 4 hari, di Teater Jakarta, TIM mulai Jumat (13/5/2011) hingga Senin (16/5) setiap pukul 20.00 WIB.

Sangkala 9/10



Poster Sangkala 9/10

Jakarta Lega. Itulah rasa yang memenuhi dada para anggota Ikatan Abang None Jakarta (IANTA) saat ini. Setelah 5 bulan berlatih keras di sela kesibukan masing-masing, mereka kini telah siap mementaskan sandiwara musikal Betawi bertajuk 'Sangkala 9/10' di Teater Jakarta, TIM

Perasaan lega itu salah satunya diungkapkan oleh Iwed Ramadhan. "Akhirnya, setelah hampir 5 bulan aku hidup bagai zombie, tidur jam 2 pagi dan bangun jam 5 untuk siaran, hari yang dinanti-nanti akan segera tiba," ujarnya.

Alumnus Abang-None Jakarta yang kini dikenal sebagai penyiar radio itu akan bermain dalam 'Sangkala 9/10' bersama 70-an alumnus lainnya dari tahun pertama hingga tahun ini. Termasuk, antara lain Tommy Tjokro, Teuku Zacky, dan Indra Bekti. Akan tampil pula penari kembar Adella dan Aletta Fauzi, serta artis pendatang baru Ratu Tika Bravani, nominasi Aktris Terbaik Piala Citra 2010 lewat film 'Alangkah Lucunya Negeri ini'.

Namun, kelegaan itu belumlah akhir dari segalanya. Justru, "pertarungan" yang sesungguhnya baru akan dimulai. Menggelar pertunjukan dengan klaim "musikal" adalah sebuah tantangan yang tak mudah belakangan ini. Apakah mereka akan berhasil memenangkan hati penonton?

Disutradarai oleh Adjie NA, dan diproduseri oleh Maudy Koesnaedi, 'Sangkala 9/10' mengangkat cerita yang sangat menarik. Yakni kehidupan di Jakarta pada 1740 yang kala itu masih bernama Batavia, dan berada di bawah pendudukan kongsi dagang Belanda, VOC. Alkisah, para petinggi VOC resah karena supremasi ekonomi mereka mulai tergeser oleh kesuksesan para pendatang dari Cina.

Belanda pun membuat rencana untuk membantai orang-orang Cina di Batavia. Namun, langkah itu ditentang oleh tokoh Betawi, Madi bin Somad, seorang guru silat. Dari pihak etnis Cina sendiri, muncul juga penentang, seorang gadis muda bernama Lili. Pergolakan itu kemudian mempertemukan Lili dengan Said, salah seorang murid Madi.

Bersahabat dengan Dirimu Sendiri

Bersahabat dengan Dirimu Sendiri
Lucille Ball

Cintailah dirimu terlebih dulu
dan segala sesuatu lainnya
akan menyusul teratur. Kau harus
sunggu –sungguh terlebih dulu
mencintai dirimu sendiri
sebelum membereskan semua hal
di dunia ini.

Definisi Ciuman

Ciuman…


Apakah yang terlintas dipikiran kita jika ada orang yang ciuman??? 
Mungkin di negara kita yang satu ini, yaitu Indonesia. ciuman adalah hal yang aneh, jika dilakukan di depan umum, tapi mengapa di negara lain, jika ada orang yang melakukan itu di anggap seperti hal yang biasa mereka lakukan???

ini adalah berbagai pendapat yang mungkin bisa masuk akal, jika kita memikirkannya... 
Dosen Fisika, mengatakan,,
“ciuman adalah gaya tarik menarik antara dua mulut dengan jarak antara satu titik”…

Dosen mikrobiologi, mengatakan,,
“ciuman adalah pertukaran bakteri uniseksual di dalam air liur”…

Dosen Kimia, mengatakan,,
“bahwa ciuman adalah reaksi akibat interaksi dari senyawa yang di keluarkan oleh dua hati”…

Dosen Ekonomi, mengatakan,,
“bahwa ciuman adalah sesuatu diman permintaan lebih besar dari pada penawaran”…

Dosen Psikolodi, mengatakan,,
“bahwa ciuman adalah proses penjiwaan terhadap pola pikir seseorang untuk mengetahui kenikmatan”…

Bersyukur

Jadilah cemara di puncak bukit yang kokoh yang tak tumbang oleh angin dan badai…
Jika tak sanggup, jadilah belukar di pinggir jurang yang tak iri oleh cemara yang indah, yang selalu istiqamah dalam bertahan hidup agar tidak jatuh ke jurang tersebut…
Jika tak bisa juga, jadilah rumput pinggir jalan yang tak iri pada cemara dan belukar, yang selalu menghijaukan pinggir jalan…
Ikhlas,, berperan sebagai apapun kita,, ingatlah…
“sebaik – baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya”..
Tidak penting sebagai apa kita,, tapi yang penting adalah apakah kita sudah bermanfaat bagi orang lain… ^.^

Sebelumnya

Sebelumnya
Justine Lescroart

Aku berlari menuju masa laluku,
Hari lampau untuk di ingat.

Aku berlari menuju kenangan ku,
Sebelum ku kenal diri ku sendiri.

Sebelum kusadari perasaan cinta mu,
Dan ku tahu aku pun mencintai mu.

Sebelum patahnya hati ku,
Tak kuduga kau bisa melakukannya.

Sebelum ku sadari aku masih hidup,
Tanpa kehadiran sosok mu.

Sebelum aku menjauhi mu,
Karena kita t’lah kehilangan semuanya.

Sebelum ku rindukan persahabatan mu,
Setelah berbulan – bulan menjalaninya.

Sebelum kusadari artinya,
Di saat aku pedih tersakiti.

Sebelum aku berusaha tenang,
Saat ku berlari pada mu.

Sebelum aku terus berkhawatir,
Sudahkah kulakukan yang mesti kulakukan.

Sebelum malam ini ku lihat kembali,
Segala milik kita sebelum berakhir.

Aku berharap kita akan mulai lagi semuanya,
Karena aku mengasihi mu,
Sebagai teman

Sembunyi dalam Takut

Sembunyi dalam Takut
Rebecca Woolf

Aku sering tersenyum padamu,
Senyum yang tersimpan dalam hati
Karena takut memperlihatkan
Semua yang harus kusembunyikan.

       Masa lalu yang diruntuhkan
       Oleh gelombang yang melanda diriku.
       Masa lalu yang gelap dan ragu,
       Tak tahu kapan harus menangis.

Malam ketika kumemandangmu
Dan melihat diriku dalam matamu.
Malam ketika aku menimang kebenaran
Melupakan semua kebohongan.

        Di balik segenap kepura-puraan,
        Kusembunyikan senyumku.
        Kebenaran yang kusembunyikan darimu
        Tersimpan rapat dalam hatiku.

Aku menyesali kebohonganku,
Aku menyesali kelemahan diriku,
Aku menyesali kasihku padamu,
Dengan kata-kata yang tak terucapkan.

        Aku siap memulai kembali,
        Berteman denganmu
        Mulai lagi dengan kesegaran yang baru
        Untuk jujur dan terbuka padamu.

Beri aku waktu untuk mempercayaimu
Cobalah kau mengerti
Lelahku karena sembunyi darimu
Karena luka hati tak cepat pulih.

Sabtu, 14 Mei 2011

Modernisasi Pertanian


Pada dasarnya sebagian besar dari Negara yang sedang berkembang adalah menggunakan teknologi di bidang pertanian dan inovasi inovasi dalam kegiatan kegiatan pertanian merupakan prasyarat bagi upaya upaya dalam peningkatan output dan produktivitas dari Negara tersebut.
Ada tiga tahap perkembangan modernisasi pertanian yaitu, 1. Tahap pertanian tradisonal yang produktivitasnya rendah, 2. Tahap pertanian tradisional menuju pertanian moderen, 3. Tahap pertanian moderen.

1. Tahap Pertanian Tradisional (Subsisten)
Dalam pertanian tradisional, produksi pertanian dan konsumsi sama banyaknya dan hanya satu atau dua macam tanaman saja (biasanya jagung atau padi) yang merupakan sumber pokok bahan makanan. Produksi dan produktivitas rendah karena hanya menggunakan peralatan yang sangat sederhana (teknologi yang dipakai rendah). Penanaman atau penggunaan modal hanya sedikit sekali, sedangkan tanah dan tenaga kerja manusia merupakan faktor produksi yang dominan.
Pada tahap ini hukum penurunan hasil (law of diminshing return) berlaku karena terlampau banyak tenaga kerja yang pindah bekerja di lahan pertanian yang sempit. Kegagalan panen karena hujan dan banjir, atau kurang suburnya tanah, tindakan pemerasan oleh para rentenir merupakan hal yang sangat ditakuti para petani.
Pertanian tradisional bersifat tak menentu, keadaan ini bisa dibuktikan dengan kenyataan bahwa manusia seolah-olah hidup diatas tonggak. Pada daerah-daerah yang lahan pertanianya sangat sempit dan penanaman hanya tergantung pada curah hujan yang tak dapat dipastikan, produk rata-rata akan menjadi sangat rendah dan dalam keadaan tahun-tahun yang buruk, para petani dan keluarganya akan meghadapi bahaya kelparan yang sangat mencekam.


2. Tahap Pertanian Tradisional Menuju Pertanian Moderen
Mungkin merupakan suatu tindakan yang tidak realistik jika mentransformasikan secara cepat suatu sistem peranian tradisional ke dalam sistem pertanian yang moderen. Upaya untuk mengenalkan tanaman perdagangan dalam pertanian tradisional seringkali gagal dalam membantu petani untuk meningkatkan tingkat kehidupanya. Menggantungkan diri pada tanaman perdagangan bagi para petani kecil lebih mengundang resiko daripada pertanian subsisten murni karena risiko fluktuasi harga menambah keadaan menjadi lebih tidak menentu.
Oleh karena itu penganekaragaman pertanian( diversified farming) merupakan suatu langkah pertama yang cukup logis dalam masa transisi dari pertanian tradisional (subsiten) ke pertanian moderen (komersial). Pada tahap ini, tanaman-tanaman pokok tidak lagi mendominasi produk pertanian, karena tanaman-tanaman perdagangan yang baru seperti; buah-buahan, kopi, teh dan lain-lain sudah mulai dijalankan bersama dengan usaha pertenakan yang sederhana.
Kegiatan-kegiatan baru tersebut meningkatkan produktivitas pertanian yang sebelumnya sering terjadi pengangguran tak kentara. Usaha-usaha ini terutama sekali sangat diperlukan di sebagian besar negara-negara Dunia Ketiga, dimana angkatan kerja di pedesaan berlimpah agar bisa dimanfaantkan lebih baik dan efisien.
Sebagai contoh, andaikan tanaman pokok menggunakan tanah hanya sebagian waktu dalam setahun, maka tanaman-tanaman perdagangan bisa ditanam pada waktu-waktu yang senggang dan bukan hanya tanah yang menganggur tetapi juga memanfaatkan tenaga kerja yang ada dalam keluarga.
Keberhasilan atau kegagalan usaha-usaha atau mentransformasikan pertanian tradisional tidak hanya tergantung pada ketrampilan dan kemampuan para petani dalam meningkatkan produktivitasnya, tetapi juga tergantung pada kondisi-kondisi sosial, komersial dan kelembagaan.
3. Tahap Pertanian Moderen
Pertanian moderen atau dikenal juga dengan istilah pertanian spesialisasi menggambarkan tingkat pertanian yang paling maju. Keadaan demikian bisa kita lihat di negara-negara industri yang sudah maju. Pertanian spesialisasi ini berkembang sebagai respons terhadap dan sejalan dengan pembangunan yang menyeluruh di bidang-bidang lain dalam ekonomi nasional. Kenaikan standar hidup, kemajuan biologis dan teknologis serta perluasan pasar-pasar nasional dan internasional merupakan motor yang penting bagi pembangunan ekonomi nasional.
Dalam pertanian moderen (spesialisasi), pengadaan pangan untuk kebutuhan sendiri dan jumlah surplus yang bisa dijual, bukan lagi tujuan pokok. Keuntungan komersial murni merupakan ukuran keberhasilan dan hasil maksimum perhektar dari hasil upaya manusia (irigasi, pupuk, pestisda, bibit unggul dan lain-lain) dan sumber daya alam merupakan tujuan kegiatan pertanian. Dengan kata lain seluruh produksi diarahakan untuk keperluan pasar. Kopnsep-konsep teori ekonomi seperti biaya tetap dan biaya variabel, tabungan, invesatasi dan jumlah keuntungan, kombinasi faktor-fakor yang optimal, kemungkinan-kemungkinan produksi yang optimum, harga-harga pasar, semuanya itu merupakan hal-hal yang sangat penting baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Pertanian moderen (spesialisasi) bias berbeda-beda dalam ukuran dan fungsinya. Mulai dari jenis pertanian buah-buahan dan sayur-sayuran yang ditanam secara intensif, sampai kepada pertanian gandum dan jagung yang sangat besar seperti dai Amerika Utara. Hampir semuanya menggunakan peralatan mekanis yang sangat hemat tenaga kerja, mulai dari jenis tarktor yang paling besar dan mesin-mesin panen yang moderen. Keadaan atau gambaran umum dari semua pertanian moderen dalah titik beratnya pada salah satu jenis tanaman tertentu, menggunakan intensifikasi modal dan pada umumnya berproduksi dengan teknologi yang hemat tenaga kerja memperhatiak skala ekonomis (economic of scale) yaitu denga cara meminumkan biaya untuk mendapatkan keuntungan tertentu. Untuk mencapai semua tujuan, pertanian moderen praktis tidak berbeda dalam konsep atau operasinya denga perusahan industri yang besar. Sistem pertanian moderen yang demikian itu sekarang dikenal denga agri-bisnis.
Kita telah mengetahui bahwa dalam hampir bagi semua masayrakat tradisional, pertanian bukanlah hanya sekedar kegiatan ekonomi saja, tetapi suda merupakan bagian dari cara hidup mereka. Setiap pemerintah yang berusaha menstranformasi pertanian tradisional haruslah menyadari bahwa pemahaman akan perubahan-perubahan yang mempengaruhi seluruh sosial, politik dan kelembagaan masyarakat pedesaan adalah penting. Tanpa adanya perubahan-perubahan seperti itu, modernisasi pertanian tidak akan pernah bisa berhasil seperti yang diharapkan.

Selasa, 10 Mei 2011

Laboratorium Internet Dasar

LAB INTERNET DASAR

Universitas Gunadarma merupakan sebuah Universitas yang mengutamakan Teknik Informatika dalam perkuliahannya. Lab Internet Dasar merupakan salah satu dari fasilitas yang ada di Unversitas Gunadarma yang ditujukan kepada mahasiswa di setiap fakultas dan jurusanya.

Lab Internet Dasar terletak di salah satu kampus yang berada di Margonda Raya Depok, yaitu kampus D gedung 3 lantai 2. Lab ini diperuntukkan bagi mahasiswa tingkat 1 untuk menunjang kemampuan di bidang IT terutama mengenai pengetahuan internet secara mendetail.

Lab Internet Dasar adalah sebuah laboratorium yang ditujukan kepada mahasiswa untuk membahas internet secara mendalam atau mempelajari secara detail apa saja yang berhubungan dengan internet dan mendapatkan informasi secara efisien dan efektif. Pengajar dari lab internet dasar ini yaitu mahasiswa yang sudah paham dan mengerti betul mengenai teknik informatika yang masih aktif di perkuliahan minimal di tingkat 3 atau semester 5. Sistem pembelajaran yang ada di Lab internet dasar ini yaitu mahasiswa diwajibkan mempelajari modul yang sudah di download dari blog Lab internet dasar sebelum pertemuan dimulai. Pertemuan dilakukan sekali dalam seminggu yaitu setiap hari rabu dan sebelum materi dibahas, pengajar terlebih dahulu memberikan soal kepada mahasiswa yang disebut dengan Laporan Pendahuluan atau LP, dalam mengerjakan LP pengajar memberikan waktu ± 15 menit kepada mahasiswa untuk mengerjakan soal dan diberikan kebebasan untuk mencari jawaban dari sumber apa saja selain dari MODUL. Setelah materi di bahas, pengajar kembali memberikan soal kepada mahasiswa yang berhubungan dengan materi atau diskusi yang terjadi selama pembahasan  materi dan jawaban dari soal tersebut di kumpulkan di pertemuan berikutnya yang dinamakan dengan Laporan Akhir atau LA.

Pertemuan Lab Internet Dasar ini, hanya ada 3 kali pertemuan yang diantaranya terdiri dari 2 kali pertemuan untuk membahas materi modul dan 1 kali pertemuan digunakan untuk ujian. Materi yang terdapat di dalam MODUL, meliputi Bab Pengenalan Internet yang terdiri dari ( pengertian Internet, sejarah internet, identitas di internet, koneksi ke internet, ISP, Server Internet, layanan aplikasi di Internet, dan istilah Internet ), Bab mencari informasi di Internet yang meliputi WWW, URL, Web Browser, Search Engine, Portal. Bab Blog, bab ini menjelaskan penegertian dari blog, sejarah bagaimana blog di buat, menjelaskan kelebihan dan kekurangan blog.

Semua materi di bahas secara perlahan sampai mahasiswa mengerti dan mampu untuk menerapkan pada saat menggunakan internet, di dalam setiap pertemuan mahasiswa di uji pengetahuannya dan keberaniannya untuk menjawab soal dari pengajar dengan menjelaskan kepada pengajar dan sesama mahasiswa dengan cara mempresentasikan di hadapan semua orang yang ada di dalam ruangan Lab Internet Dasar. Bonus yang di berikan pengajar kepada mahasiswa yang mampu menjawab soal tersebut maka mahasiswa berhak mendapatkan nilai Max +  atau Max.

Di setiap pertemuan sering terjadi diskusi atau perdebatan antara pengajar dengan mahasiswa yang berhubungan dengan materi ataupun tidak berhubungan dengan materi, hanya berdasarkan pengalaman yang ditemui selama menggunakan Internet. 

 Kesan dan Pesan:
Yang saya sayangkan dari lab internet dasar adalah kurangnya fasilitas internet dan komputer yang kurang memadai jumlahnya. dan juga komputer itu seperti tidak layak pakai. karena pada saat saya memasuki lab internet dasar saya menemukan komputer yang menyala tetapi mousenya tidak ada bola sebagai penunjuk arah dan juga keyboard yang tidak ada, sangat disayangkan,  Padahal dengan tutor yang berkompeten yang bisa mengendalikan kesalahan teknis di lab internet dasar. Tetapi alat yang dipakai didalam ruangan tdak memadai. Padahal ruangannya sudah cukup nyaman dan layak dikatakan sebagai lab yang layak huni atau layak dipakai
Tetapi kekurangan itu tertutupi karena penjelasan yang diberikan oleh tutor saya, browsing internet dari hp saya yang sudah bisa digunakan untuk browsing internet. Tapi kalo difikir lagi kekurangan lab tersebut tidak usah mebuat kita menjadi kecewa atau bosan. Justru dengan kekurangan tersebut kita harus termotivasi untuk bisa mencari menggunakan alat yang ada di sekitar kita seperti HP agar kita bisa gunakan fungsinya dan juga kita harus belajar berkorban karena browsing dengan HP kita pasti mangalami kekurangan pulsa.
Tetapi seharusnya kita tidak usah memikirkan hal tersebut karena semua itu tidak berarti dengan ilmu yang kita dapat saat ini. Karena dengan adanya LABINTDAS (Laboratorium Internet Dasar) kita bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat, apalagi ini ilmu yang sangat berguna dimasa ini dan selanjutnya. Karena sekarang era globalisasi kita harus bisa menggunakan semua system yang ada saat ini termasuk Internet. Karena apabila kita tidak bisa menggunakan Internet kita bisa saja di cap orag yang gaptek atau gagap teknologi. Oleh karena itu kita harus bersyukur Karena kita masi bisa diberikan kesempatan untuk belajar hal ini di lab ini walaupun banyak kekurangan.

Sabtu, 07 Mei 2011

Revolusi Sektor Jasa

Revolusi Sektor Jasa di Indonesia kemajuannnya sangatlah pesat, hal ini ditandai dengan kontribusi sektor jasa terhadap Produk Nasional Bruto Indonesia dari tahun ke tahun yang terus meningkat. Pertumbuhan di berbagai bentuk dalam sektor jasa akan terus dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan sektor-sektor ekonomi yang lain.

Kebutuhan akan penyebaran dan ketersediaan hasil produksi barang di berbagai wilayah sangat membutuhkan jasa, bidang jasa pengiriman barang terus berkembang seiring dengan kebutuhan akan distribusi. Perkembangan perusahaan jasa pengiriman barang terutama di kota-kota besar cukup tinggi. Perkembangan perusahaan jasa pengiriman barang tertinggi adalah di Jakarta, sedangkan Surabaya menduduki peringkat kedua. Di kota Surabaya cukup banyak badan usaha yang bergerak di bidang perusahaan jasa pengiriman barang, di antaranya PT.NCS Cargo. Kontribusi sektor jasa terhadap perekonomian dunia cukup mendominasi yaitu sekitar dua pertiganya.

Di Eropa sektor ini menyumbangkan 60% dari produk domestik bruto (PDB), sementara di Indonesia hampir mencapai 30%. Prof.Dr.Tulus Haryono,S.E.,M.Ek, mengatakan hal itu pada pidato ilmiahnya berjudul "Telaah persepsi kualitas pelayanan jasa serta penerapannya di sektor publik dalam memasuki era reformasi" ketika dikukuhkan menjadi Guru Besar Ilmu Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), di Solo. Ia mengatakan, perkembangan sektor jasa yang pesat itu menggoda investor untuk ikut menanamkan modalnya pada bidang ini, namun pada sisi lain semakin banyaknya investasi persaingan menjadi lebih tajam. Persaingan yang tajam tidak saja terjadi pada industri jasa yang berorientasi laba seperti perbankan, perhotelan, asuransi, penerbangan, retail, telekomunikasi, dan pariwisata, tetapi juga pada industri jasa nirlaba seperti rumah sakit, lembaga pemerintahan serta perguruan tinggi. Pada dekade lalu memberikan kepuasan pelanggan berorientasi kualitas produk yang dihasilkan perusahaan, namun di era globalisasi sudah bergeser kekualitas layanan yang harus diberikan kepada pelanggan agar mereka puas.

Pembangunan Daerah

Sebagai mana halnya dengan pengertian pembangunan pada umumnya, pembangunan daerah juga merupakan persoalan yang multi-dimensi. Banyak aspek yang terkait, banyak pihak yang terlibat, dan karena itu banyak kepentingan, kekuasaan dan kecenderungan dari masing-masing pihak yang berpengaruh dan mesti dipertimbangkan dalam pembahasan pembangunan daerah.

Pembangunan daerah membutuhkan tenaga-tenaga manajemen tingkat menengah yang dapat diandalkan. Mereka adalah perencana dan pengambil keputusan di bidang pembangunan daerah, yang mampu berfikir dan bertindak strategis dalam menghadapi tantangan pembangunan dan pengaruh globalisasi serta mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Mereka juga harus mampu menumbuhkan dan menggerakkan partisipasi masyarakat untuk bersama-sama merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan program-program pembangunan di daerahnya.

Dengan diberlakukannya undang-undang nomor 22 dan 25 tahun 1999, maka Indonesia memasuki era Desentralisasi dan Otonomi Daerah dalam penyelenggaraan pembangunan di daerah (Kabupaten dan Kota). Konsekuensinya, setiap daerah harus merumuskan, merencanakan dan melaksanakan pembangunan daerahnya secara mandiri dalam ruang lingkup Pembangunan daerahnya secara mandiri dalam ruang lingkup Pembangunan Nasional Indonesia. Dengan demikian, otonomi daerah memberikan peluang kepada setiap pemerintah daerah untuk dapat menyusun program pembangunan sesuai dengan karakteristik atau kebutuhan daerahnya.

Uang dan Pembiayaan Pembangunan

Uang dan Pembiyaan pembangunan dalam aspek “ pendapatan pajak sebagai dana dalam pembangunan”. Pajak dari perspektif ekonomi dipahami sebagai beralihnya sumber daya dari sektor privat kepada sektor publik. Pemahaman ini memberikan gambaran bahwa adanya pajak menyebabkan dua situasi menjadi berubah. Pertama, berkurangnya kemampuan individu dalam menguasai sumber daya untuk kepentingan penguasaan barang dan jasa. Kedua, bertambahnya kemampuan keuangan negara dalam penyediaan barang dan jasa publik yang merupakan kebutuhan masyarakat.

Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, khususnya di dalam pelaksanaan pembangunan, karena pajak merupakan sumber pendapatan negara untuk membiayai semua pengeluaran termasuk pengeluaran pembangunan. Berdasarkan hal diatas maka pajak mempunyai beberapa fungsi, yaitu:

1. Fungsi anggaran (budgetair)

Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pahak. Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya. Untuk pembiayaan pembangunan, uang dikeluarkan dari tabungan pemerintah, yakni penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin. Tabungan pemerintah ini dari tahun ke tahun harus ditingkatkan sesuai kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin meningkat dan ini terutama diharapkan dari sektor pajak.

2. Fungsi mengatur (regulerend)

Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Contohnya dalam rangka menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.

3. Fungsi stabilitas

Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan, Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan efesien.

4. Fungsi redistribusi pendapatan

Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Syarat pemungutan pajak agar tidak menimbulkan berbagai masalah, maka pemungutan pajak harus memenuhi persyaratan yaitu:
  1. Pemungutan pajak harus adil
  2. Pengaturan pajak harus berdasarkan UU
  3. Pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara yang berdasarkan UU tersebut harus dijamin kelancarannya
  4. Jaminan hukum bagi para wajib pajak untuk tidak diperlakukan secara umum
  5. Jaminan hukum akan terjaganya kerasahiaan bagi para wajib pajak
  6. Pungutan pajak tidak mengganggu perekonomian
  7. Pemungutan pajak harus efesien
  8. Sistem pemungutan pajak harus sederhana

Transformasi Industri

Transformasi Industri

Dalam GBHN 1993 disebutkan bahwa sasaran pembangunan khususnya bidang iptek, : peningkatan kemampuan memanfaatkan, mengembangkan, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dilaksanakan dengan mengutamakan peningratan kemampuan alih ternologi melalui perubahan dan pembaharuan teknologi yang didukung oleh pengembangan kemampuan sumber daya nanusia, sarana dan 9 prasarana penelitian dan pengembangan yang memadai, serta peningkatan mutu pendidiran sehingga mampu mendukung upaya penguatan, pendalaman dan perluasan industri dalam rangka menunjang proses industrialisasi menuju terwujudnya bangsa indonesia yang maju, mandiri, dan sejahtera.

Oleh karena itu kebijaksanaan pembangunan dibidang iptek yang ditempuh :
a. Pembangunan iptek dilaksanakan oleh pemerintah maupun masyarakat, termasuk kalangan akademisi dan pengusaha, diarahkan untuk mempercepat terwujudnya ketangguhan dan keunggulan bangsa.
b. Pembangunan iptek harus ditunjang oleh kemampuan pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan teknik produksi, teknologi, ilmu pengetahuan terapan dan ilmu pengetahuan dasar secara seimbang dalam hubungan yang dinamis dan efektif antara pembinaan sumber daya manusia, pengembangan sarana dan prasarana ilmu pengetahuan dan teknologi,Pelaksanaan penelitian dan pengembangan, serta rekayasa dan produksi barang dan jasa.
c. Penguasaan iptek terus ditingkatkan dan diarahkan untuk menaikkan tingkat kesejahteraan dan kualitas hidup bangsa yang harus selaras dengan nilai-nilai agama, nilai luhur budaya bangsa, kondisi sosial budaya, dan lingkungan hidup.
d. Pembangunan kelembagaan iptek perlu ditingkatkan untuk mencapai produktivitas, efisiensi, dan efektivitas penelitian dan pengembangan yang lebih tinggi dalam rangka pemanfaatan dan penguasaan teknologi yang memberikan nilai tambah serta memberikan pemecahan masalah konkret dalam pembangunan program penguasaan dan pengembangan teknologi.
Program Penguasaan dan Pengembangan Teknologi
Sesungguhnya, selama ini menteri negara riset dan teknologi / ketua BPP teknologi telah menuangkan kebijakan dalam rangka penguasaan dan pengembangan teknologi menunjang proses industrialisasi melalui 2(dua) pendekatan yaitu :
Pertama : pendekatan "market pull/driven" ialah program penguasaan dan pengembangan teknologi yang didasarkan atas penguasaan teknologi baik teknologi manufakturing maupun teknologi produk sesuai dengan kebutuhan/permintaan pasar dengan cara mengalihkan teknologi dari negara sumber teknologi, dan kemudian dikembangkan oleh kita sendiri.
Kedua : pendekatan "technology push” ialah program penguasaan dan pengembangan teknologi yang didasarkan atas/melalui kegiatan, litbang dalam rangka inovasi teknologi maupun kegiatan rekayasa.
Kebijakan yang ditempuh atas dasar pendekatan "marret pull/driven ", apa yang sudah kita kenal selama ini yaitu strategi transformasi industri dan teknologi, yang merupakan strategi untuk mengalihkan dan menguasai teknologi, yang dalam pelaksanaannya mengadakan dengan jalan pintas melalui pengalihan teknologi dari negara-negara yang sudah maju teknologinya.
Dalam strategi transformasi industri dan teknologi, menteri Negara riset dan teknologi/ketua bpp teknologi telah menetapkan prinsip-prinsip yang perlu dilakukan dalam penerapan iptek untuk pembangunan bangsa :
(1). Pendidikan dan latihan;
(2). Konsep yang harus jelas;
(3). Pemecahan masalah yang nyata;
(4). Mengembangkan sendiri teknologi;
(5). Perlindungan (proteksi).
Dimana dalam pelaksanaannya strategi tersebut dilaksanakan dalam empat tahapan :
(1). Penggunaan teknologi yang sudah ada untuk proses nilai tambah;
(2). Integrasi teknologi;
(3). Inovasi teknologi;
(4). Penelitian dasar secara besar-besaran.
selanjutnya pelaksanaan tahapan strategi transformasi itu diperlukan wahana-wahana untuk melihat keberhasilan dari pelaksanaan strategi tersebut, wahana wahana itu, ialah :
(1). Penerbangan;
(2). Maritim dan perkapalan;
(3). Alat transportasi darat;
(4). Telekomunikasi dan elektronika;
(5). Alat pembangkit energi;
(6). Perekayasaan;
(7). Alat dan mesin pertanian;
(8). Pertahanan.
Melihat dari strategi transformasi teknologi & industri, maka program penguasaan dan teknologi pada tahap awal (tahap pertama, kedua, ketiga) lebih dititik beratkan pada aspek pengalihan dan penguasaan teknologi di industri, dengan dukungan laboratorium-laboratorium penunjang yang selama ini dikoordinasikan di bawah puspiptek. selanjutnya, pada tahap keempat (penelitian dasar) dari strategi transformasi itu yang pelaksanaannya dapat dilakukan di laboratorium-laboratorium puspiptek dapat dikaitkan dengan lembaga litbang lainnya.
Pada tahun 1984, menteri negara riset dan teknologi/ketua bpp teknologi melihat waktu itu adanya kesimpang-siuran kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan oleh lembaga litbang pemerintah. Oleh karena itu pada saat itu juga dibentuk suatu dewan yaitu dewan riset nasional, dimana dalam Salah satu tugasnya adalah mengkoordinasikan kegiatan litbang Baik di lembaga litbang pemerintah (seperti lpnd ristek, Balitbang departemen, perguruan tinggi) maupun swasta.

Entri Populer